Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PWI Aceh Barat Dikeroyok 5 Orang, Sebelumnya Beritakan Kasus Acaman Terhadap Jurnalis

Kompas.com - 23/01/2020, 07:24 WIB
Raja Umar,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Teuku Dedi Iskandar, wartawan Antara Biro Aceh yang juga Ketua PWI Aceh Barat, dilaporkan dikeroyok sejumlah orang di warung kopi di Kota Meulaboh Aceh Barat, pada Senin (20/02/2020) sekitar pukul 12.00 WIB. 

Akibatnya, korban yang akrab disapa Dedi terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh untuk mendapatkan perawatan medis. 

Dedi yang bertugas di wilayah Aceh Barat ini mengalami sesak napas akibat benturan di bagian dada dan mengeluh sakit di tangan.

Saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Rabu (22/01/2020), Teuku Dedi Iskandar mengatakan ia masih harus menjalani perawatan medis di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh karena masih sesak napas dan pusing, 

“Alhamdulillah kondisinya mulai sedikit membaik, tapi masih terasa sesak dan pusing. Kalau saya duduk atau berdiri langsung hitam tidak dapat melihat. Kata dokter, syaraf akibat trauma benturan di bagian dada,” katanya, Rabu. 

Baca juga: Tolak Tanda Tangan Utang, Wartawan Antara Dikeroyok 5 Orang

Kronologi pengeroyokan

Dedi menyebutkan ia dikeroyok oleh sekitar lima orang di sebuah warung kopi di Meulaboh setelah  ia menolak untuk menandatangani kwitansi utang yang disodorkan oleh Akrim, Ketua Forum Tiga Wilayah (Fortil). 

Dedi menolak kuitansi utang tersebut karena mengaku tidak pernah merasa punya utang dengan pelaku, 

”Sebelum kejadian saya sedang duduk dengan kabag Humas Polres Aceh Barat, karena ada klarifikasi terkait gelar perkara kasus ancam tembak wartawan," katanya. 

Kemudian, tiba-tiba Akrim datang dan langsung memanggil Dedi ke belakang warung. 

"Sampai di sana dia paksa saya untuk tanda tangani kuitansi utang, saya terkejut utang apa, dan saya tidak mau kalau pun ada utang, menyelesaikan secara paksa seperti itu," lanjutnya. 

Lantaran menolak menandatangani kuitansi utang, Dedi pun kemudian dikeroyok. 

"Saya langsung diserang oleh sekitar lima orang anak buahnya,” jelasnya.

Baca juga: Fakta Kapal Wartawan Istana Tenggelam di Labuan Bajo, Polisi Sebut Layar Belum Sempat Diturunkan

Awalnya bersahabat baik

Dedi mengaku bersahabat baik dengan Akrim sebelumnya. Bahkan pada 2017 silam mereka pernah bekerja sama dalam usaha bisnis cafe dan kuliner. 

Namun kemudian, Akrim terlibat kasus pengancaman dengan senjata ke jurnalis. Kasusnya sedang ditangani Polres Aceh Barat.

Kasus ini tak luput diberitakan Dedi. 

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com