Sesaat sebelum dilepaskan, Sularsih mengaku sempat diminta uang oleh Rubingah.
Waktu itu Rubingah butuh uang untuk kembali pulang ke rumahnya. Saat diperiksa, Rubingah juga tak membawa KTP dan tanda pengenal lainnya.
"Simbahnya itu minta uang Rp 5.000 ke saya, untuk pulang katanya," kata Sularsih.
Baca juga: Hasil Tes DNA, Dipastikan Jenazah Balita Tanpa Kepala di Samarinda adalah Yusuf yang Hilang di PAUD
Setelah heboh di media sosial, Suharmadi menjelaskan bahwa Rubingah adalah warganya.
"Saya buka Facebook, ternyata saya di-tag oleh salah satu warga. Saya lihat, saya baca kok warga saya," katanya.
Setelah itu, dirinya juga sempat pergi ke rumah Rubingah untuk mengecek kebenarannya. Namun, kondisi pikiran yang diketahui agak mengalami gangguan.
Suharmadi lalu menuliskan nomor teleponnya di media sosial agar bisa dihubungi orang yang merasa dirugikan Rubingah.
"Saya kan di medsos kan juga bilang kalau ada pedagang yang merasa dirugikan, hubungi saya, akan saya ganti. Tapi, sampai sekarang belum ada yang menghubungi," katanya.
Baca juga: Kasus Jenazah Balita Tanpa Kepala di Samarinda, 2 Pengasuh PAUD Jadi Tersangka
(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.