Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Tanda Tangan Utang, Wartawan "Antara" Dikeroyok 5 Orang

Kompas.com - 22/01/2020, 16:52 WIB
Raja Umar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Dedi Iskandar, wartawan Antara Biro Aceh dilaporkan dikeroyok sejumlah orang di sebuah warung kopi di Kota Meulaboh Aceh Barat, Senin (20/02/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.

Akibatnya, korban terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh untuk mendapatkan perawatan medis karena mangalami sesak napas akibat benturan di bagian dada dan mengeluh sakit di tangan.

Saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/01/2020), Teuku Dedi mengaku hingga saat ini ia masih harus menjalani perawatan medis di RSUD stempat, karena ia masih sesak napas dan pusing, 

“Alhamdulillah kondisinya mulai sedikit membaik, tapi masih terasa sesak dan pusing, kalau saya duduk atau berdiri langsung hitam tidak dapat melihat, kata dokter saraf akibat trauma benturan di bagian dada,” katanya.

Baca juga: Fakta Kapal Wartawan Istana Tenggelam di Labuan Bajo, Polisi Sebut Layar Belum Sempat Diturunkan

Dedi menyebutkan, ia dikeroyok oleh sekitar lima orang di sebuah warung kopi di Meulaboh setelah ia menolak untuk menandatangani kuitansi utang yang disodorkan oleh Ak, ketua Forum Tiga Wilayah (Fortil), karena Dedi pun mengaku tidak pernah merasa punya utang dengan pelaku, 

”Sebelum kejadian saya sedang duduk dengan kabag Humas Polres Aceh Barat, karena ada klarifikasi terkait gelar perkara kasus ancam tembak wartawan, tiba-tiba datang Akrim langsung panggil saya ke belakang warung. Sampai di sana dia paksa saya untuk tanda tangani kuitansi utang. Saya terkejut utang apa, dan saya tidak mau kalaupun ada utang menyelesaikan secara paksa seperti itu, sehingga saya langsung disreang oleh sekitar lima orang anak buahnya,” jelasnya.

Dedi mengaku bersahabat baik dengan Ak sebelumnya. Bahkan dulu pada Tahun 2017, mereka pernah bekerja sama dalam usaha bisnis kafe dan kuliner.

Namun aksi penganiayaan terhadapnya diduga karena akibat memberitakan kasus pengancaman jurnalis dengan senjata yang tengah ditangani di Polres Aceh Barat. 

Sebelum dikeroyok Ak dan anak buahnya, Dedi mengaku telah mendapat ancaman beberapa kali dari orang suruhan Ak. Bahkan, kata Dedi, mereka sempat mendatangi rumahnya pada malam hari. 

“Saya sempat ketumu dengan beberapa orang yang teror saya karena memberikan pernyataan saya di media selaku ketua PWI Aceh Barat terkait kausus ancam menggunakan senjata terhadap jurnalis, mereka minta kepada saya jangan beritakan kasus itu, karena dapat memberatkan dia (Ak), dan kalau bisa kasus ini bisa damai. Tapi saya tidak mau diintervensi karena kasusnya sedang ditangani oleh polisi, apalagi saya sebagai Jurnalis yang wajib mengawal kasus terhadap jurnalis,” ucap Dedi.

Sementara itu, Kepala Biro Antara Aceh, Azhari menduga kasus itu murni akibat pemberitaan dan pernyataan Dedi terkait kasus pengancaman dengan senjata yang dilakukan Ak terhadap Aidil Firmansyah, wartawan modus.co. 

Ia mendesak kepolisian untuk mengusut kasus pengeroyokan yang dialami jurnalisnya itu.

“Kami mendorong polisi untuk mengusut kasus ini, jangan nanti kita disalahkan dengan aturan UU Pers,” jelasnya.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Ery Apriyono, dalam rilis yang diterima Kompas.com, menyebutkan, kasus dugaan pengeroyokan terhadap  wartawan Antara yang bertugas di Meulaboh, Aceh Barat, sedang diseldiki personel Polres Aceh Barat.

Baca juga: Diduga Peras PNS, Oknum Wartawan di Bogor Ditangkap Polisi

 

Dalam laporan polisi, korban dan pelaku sama-sama telah melapor dengan keterangan yang berbeda, namun lokasi kejadiannya sama. 

“Dari pihak kedua pelapor barang bukti yang dilaporkan masing-masing berupa permintaan visum, dugaan sementara kasus dipicu masalah piutang,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com