Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Jatim Mulai Antisipasi Virus Corona di Bandara dan Pelabuhan

Kompas.com - 22/01/2020, 15:50 WIB
Ghinan Salman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menerjunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan di Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandara Juanda.

Hal itu untuk mencegah masuknya virus corona yang teridentifikasi menyebar di Wuhan, China.

Pelabuhan dan bandara tersebut dipilih lantaran menjadi tempat masuk warga lokal atau warga asing ke Jawa Timur.

"Masuknya orang, baik lewat laut atau udara, semua diperketat," kata Kepala Dinkes Provinsi Jatim Herlina Ferliana saat dikonfirmasi, Rabu (22/1/2020).

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Bandara Bali Pasang Dua Alat Pendeteksi Suhu

Ia menyampaikan, setiap orang yang datang dari China harus melalui alat monitor suhu tubuh.

Alat itu sudah dipasang di bandara dan pelabuhan.

Selain itu, hewan juga akan dimonitor melalui alat pemindai suhu atau thermal scanner.

Jika nantinya ada orang yang dicurigai karena badannya panas, maka petugas akan langsung melakukan deteksi dini.

"Ini untuk mengidentifikasi dan mewaspadai masuknya virus itu. Jadi orang atau barang dari China kita deteksi awal di pintu masuk," ujar Herlina.

Di sisi lain, Dinkes Jatim telah menginformasikan ke seluruh rumah sakit di Jatim, agar selalu berhati-hati terhadap orang yang terkena virus corona.

Terutama yang tidak terdeteksi alat monitor suhu, tetapi masuk rumah sakit dengan indikasi yang sama.

Mirip SARS

Menurut Herlina, virus corona tersebut sejenis severe acute respiratory syndrome (SARS) yang dapat mematikan seseorang yang terjangkit.

"Jadi ditengarai virus baru ini sejenis SARS yang terjadi di China. Jenisnya sama," kata Herlina.

Menurut dia, gejala penderita virus ini sama halnya seperti sakit infeksi paru-paru.

Hanya saja, gejalanya lebih ganas, serta mengalami panas, sesak, dan nyeri di semua tubuh.

"Penyakit ini seperti batuk, langsung menular ke orang lain. Tapi obatnya mudah didapat" kata dia.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Virus Corona yang Sedang Mewabah di China

Menurut Herlina, ketika ada warga yang terjangkit, maka penderita harus diisolasi di ruangan khusus.

Pasien boleh pulang dari rumah sakit apabila sudah dipastikan tidak terjangkit penyakit tersebut.

"Petugas juga harus melakukan pengawasan ketat dalam mengisolasi. Alatnya khusus agar tidak menyebar ke yang lainnya," ucap dia.

Meski demikian, Herlin memastikan saat ini belum ada penemuan penderita virus corona di Jawa Timur.

Namun, paihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

"Karena ini infeksi cepat menular. Di China, 79 persen penderitanya sembuh. Tapi karena tidak ada obat, bisa langsung menular," ucap Herlina.

Baca juga: Mengenal Virus Corona atau Pneumonia Wuhan yang Sedang Mewabah

Wali Kota Surabaya

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga telah mengeluarkan surat edaran untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang menyebabkan pneumonia.

Surat tersebut berisi instruksi Risma pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.

Risma meminta Dinkes melakukan antisipasi penyebaran dan pencegahan penyakit pneumonia yang berasal dari Wuhan, China.

Menindaklanjuti surat edaran Risma, Dinkes Surabaya melakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya.

"Dengan KKP Kelas I Surabaya kami sudah koordinasikan di pintu masuk bandara dan pelabuhan," ujar Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com