Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Kecelakaan Bus di Subang Bertambah Jadi 9 Orang

Kompas.com - 22/01/2020, 15:32 WIB
Agie Permadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Korban meninggal dalam kecelakan tunggal bus pariwisata PO Purnamasari Nopol E 7508 W, di Ciater, Subang, Jawa Barat, bertambah.

"Ada satu korban lagi, jadi 9 korban meninggal dunia," ujar Dirlantas Polda Jabar Kombes Eddy Djunaedi di Mapolda Jabar, Rabu (22/1/2020).

Baca juga: Ruang ICU Terbatas, RSUI Rujuk Korban Kecelakaan Bus di Subang ke Rumah Sakit Lain

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga mengatakan, korban luka berat atas kecelakaan tersebut sebanyak 9 orang dan 20 orang luka ringan.

"Korban meninggal diserahkan keluarganya, sedangkan korban luka berat jam 9 pagi dirujuk ke RS Depok dan korban luka ringan sudah kembali," tuturnya.

Baca juga: RSUI Siapkan Pemulihan Trauma bagi Korban Kecelakaan Bus di Subang

Sebelumnya diberitakan, bus pariwisata PO Purnamasari bernomor polisi E 7508 W mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Bandung-Subang, Kampung Nagrok Desa Palasari, Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Sabtu (18/1/2020) sekitar pukul 17.15 WIB.

Bus pariwisata yang membawa 58 kader Posyandu dari Depok ini sebelumnya beriwisata ke Tangkuban Parahu, Bandung yang hendak pulang menuju Depok.

Saat berada di Subang, bus yang melaju dengan kecepatan sedang tersebut hilang kendali dan terguling di jalan menurun sehingga mengakibatkan bus rusak dan korban berjatuhan.

Korban meninggal dan korban luka berat, dan luka ringan dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng Subang, sebagian lagi ke Puskesmas Ciater dan Jalan Cagak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com