Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ABK Asal Sulsel Meninggal dan Dilarung ke Laut, PJTKI Bantu Urus Hak-haknya

Kompas.com - 22/01/2020, 14:51 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) turun tangan untuk membantu hak-hak Muhammad Alfatah, ABK asal Sulawesi Selatan yang jenazahnya dilarung ke laut beberapa waktu lalu. 

Parlintongan, Ketua PT Alfira Perdana Jaya yang berada di bawah naungan PJTKI mengatakan, ia turun membantu keluarga Alfatah agar hak-haknya bisa didapatkan oleh pihak keluarganya.

Parlintongan mengatakan, Alfatah memang pernah mendaftar di perusahaannya untuk bekerja di kapal luar negeri tetapi pada akhirnya batal karena agen Alfatah lebih memilih jalur mandiri.

"Yang pertama karena memang anak ini pernah daftar di perusahaan kita meski tidak lanjut. Dia pilih pm mandiri. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang TKI saya harus mendahulukan rasa kemanusiaan," kata Parlintongan kepada Kompas.com saat dihubungi, Rabu (22/1/2020).

Baca juga: Meninggal di Atas Kapal, Pelaut Asal Sulsel Dibuang ke Laut

Parlintongan mengaku tetap akan turun untuk membantu Alfatah sepanjang dirinya dibutuhkan.

Ia pun mengatakan saat ini asuransi dalam negeri sudah ditanggung BNP2TKI. 

"Di dalam negeri nanti saya tidak berhak mengurus BPJS-nya tapi kita sudah sampaikan BNP2TKI," ujar Parlintongan. 

Namun, Parlintongan enggan berkomentar perihal cara kapten kapal tempat Alfatah bekerja yang memutuskan membuang jenazah pemuda asal Enrekang itu ke laut dengan alasan tidak ingin jasadnya menyebarkan penyakit di atas kapal. 

Parlintongan hanya mengatakan bahwa hari ini dirinya sudah mendatangi BP3TKI Makassar dan bakal melaksanakan rapat dengan pihak BP3TKI. 

"Masalah dipulangkan saya tidak tahu. Saya tidak masuk ke ranah sana. Saya hanya megurus hak-haknya. Saya hanya membantu," kata Parlintongan. 

Baca juga: Keluarga Tahu ABK Asal Sulsel Meninggal dan Jenazah Dibuang ke Laut dari Media Sosial

Sebelumnya diberitakan pelaut asal Enrekang, Muhammad Alfatah, dikabarkan meninggal di atas kapal dan jenazahnya dilarung ke laut.

Anak buah kapal (ABK) asal Dusun Banca, Desa Bontongan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan itu, meninggal karena sakit.

Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI,  Alfatah meninggal setelah sebelumnya mengalami sakit saat sedang melaut pada 18 Desember 2019.

Klarifikasi

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengklarifikasi, BP3TI Makassar bersama pihak Kementerian Luar Negri, PT Alfira Perdana Jaya (APJ), Kepala Disnaker Kabupaten Enrekan. Wakil Bupati Enrekang telah bertemu dan mengunjungi rumah keluarga almarhum Alfatah di Kampung Banca, Baraka, Enrekang, Sulawesi Selatan pada Kamis (23/1/2020).

Dari pertemuan tersebut, diketahui bahwa Alfatah meninggal dunia di atas kapal, tidak langsung dilarung ke laut lepas begitu saja oleh kapten kapal seperti yang diberitakan media.

"Tetapi dilakukan pelarungan jenazah Alfatah pada perjalanan ke daratan," ujar Kepala Biro Hukum dan Humas BP2MI Sukmo Yuwono, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Proses pelarungan jenazah dilakukan karena dikhawatirkan dapat menularkan penyakit berbahaya pada kru kapal lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com