Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Jember yang Ditemukan Tewas Membusuk Diduga karena Sakit

Kompas.com - 22/01/2020, 14:47 WIB
Bagus Supriadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Penyebab kematian M Angga Nurmawan, mahasiswa Politeknik Negeri Jember, Jawa Timur, belum bisa diketahui oleh Polsek Sumbersari.

Sebab, pihak keluarga tidak mau jenazah yang sudah membusuk itu diotopsi. Bahkan, jenazah Angga langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga.

“Kemarin sudah diambil oleh keluarganya untuk dimakamkan, keluarga tidak mau otopsi,” kata Kapolsek Sumbersari Kompol Faruk Mustafa Kamil kepada Kompas.com, Rabu (22/1/2020).

Baca juga: Fakta Lengkap Mahasiswa Jember Tewas di Kamar Indekos, dari Bau Menyengat hingga Korban Sempat Mengeluh Sakit

Polisi hanya mendapatkan petunjuk dari visum luar saja. Hasilnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Berdasarkan hasil visum luar tersebut, tidak ditemukan unsur yang mengarah pada tindakan pidana.

Setelah itu, perkara tersebut tidak dilanjutkan.

Diduga meninggal karena sakit

Faruk menjelaskan, mahasiswa asal Kediri itu diperikirakan sudah meninggal sekitar empat hingga lima hari sebelum ditemukan.

Bahkan, di dalam kamar korban juga ditemukan beberapa jenis obat, yakni Mixagrip dan 2 bungkus obat dari klinik dengan keterangan nama korban.

“Kayaknya memang habis sakit,” ujar Faruk.

Baca juga: Duduk Perkara Iuran bagi Warga Non-pribumi di Surabaya yang Viral

Sementara itu, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Jember Wahyu Kurnia Dewanto mengatakan, pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas atas kejadian tersebut.

“Informasi yang kami terima, dari keluarga menghendaki ingin segera disemayamkan,” kata Wahyu.

Perwakilan dari Politeknik Negeri Jember juga datang ke Kediri untuk takziyah ke rumah duka.

Wahyu berharap kejadiah tersebut menjadi yang terakhir.

Dia juga mengimbau agar mahasiswa bersosialisasi dengan warga sekitar.

Sebab, mahasiswa yang tewas tersebut memang tinggal sendiri dan diketahui kurang bersosialisasi.

“Kami imbau mahasiswa agar lebih bersosialisasi, kemarin informasinya selalu sendiri sampai meninggal, anaknya agak tertutup,” kata Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com