Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merebaknya Virus Corona: Kepala Daerah Keluarkan Edaran, Alat Pemindai Suhu Dipasang

Kompas.com - 22/01/2020, 14:17 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Virus corona (coronavirus) jenis baru teridentifikasi merebak di Kota Wuhan, China.

Jenis virus sini menyebabkan wabah pneumonia di kota tersebut dan menyebar hingga ke beberapa negara, salah satunya Jepang.

Sejumlah daerah di Indonesia turut mengantisipasi penyebaran virus ini.

Sebab, dikutip dari The Guardian, Ahli Pernapasan dan Kepala Tim Komisi Kesehatan Nasional Zhong Nanshan mengatakan, virus dapat menular dari manusia ke manusia.

Berikut rangkuman langkah sejumlah daerah menangkal virus corona yang menyebabkan wabah pneumonia di China:

Baca juga: Vaksin Virus Corona China Belum Ada, Lakukan 4 Hal Ini untuk Mencegah

1. Risma Keluarkan Surat Edaran

Wali Kota Surabaya Tri RismahariniKOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengeluarkan surat edaran nomor 443/753/436.7.2/2020 mengantisipasi penyebaran virus corona yang menyebabkan pneumonia.

Surat mengenai 'Kewaspadaan terhadap Penyakit Pneumonia Wuhan Tiongkok' tersebut berisi instruksi Risma pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.

Risma meminta Dinkes melakukan antisipasi penyebaran dan pencegahan penyakit pneumonia yang berasal dari Wuhan, China.

Menindaklanjuti surat edaran Risma, Dinkes Surabaya melakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya.

"Dengan KKP Kelas I Surabaya kami sudah koordinasikan untuk penapisan di pintu masuk bandara dan pelabuhan," ungkap Kepala Dinkes Surabaya, Febria Rachmanita.

Baca juga: Mengenal Virus Corona atau Pneumonia Wuhan yang Sedang Mewabah

Dinkes Surabaya, kata Febri, juga membuat surat edaran yang disebar pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Mereka diminta memerhatikan apabila ada pasien dengan gejala jangkitan virus tersebut.

"Terutama bagi masyarakat yang sedang berpergian ke Tiongkok, termasuk Singapura, Hongkong, Wuhan atau Beijing untuk memperhatikan gejala-gejalanya," ujar dia.

Meski belum ada laporan penemuan kasus itu di Surabaya, namun Febri mengimbau masyarakat tetp waspada.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com