Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunker Peninggalan Belanda Ditemukan di Bawah Rumah Warga di Klaten

Kompas.com - 22/01/2020, 13:14 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

KLATEN, KOMPAS.com - Bunker setinggi sekitar 2 meter dan lebar 1,9 meter ditemukan warga di sekitar bekas Pabrik Gula Cokro atau De Suiker Febriek Tjokro Toelong, Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Bangunan peninggalan Belanda yang dibuat sekitar abad ke-18 itu memiliki panjang sekitar 900 meter.

Menurut tokoh masyarakat setempat, Danang Heri Subiantoro, bunker itu sudah ada sejak lama dan diketahui oleh warga setempat. Hanya saja warga tidak ada yang berani masuk ke dalamnya.

Baca juga: 4 Hari Hilang di Bunker Kali Adem Jogja, Pria Ini Akhirnya Ditemukan

Setelah melalui pembahasan panjang dan keinginan untuk menjadikan terowongan itu sebagai objek wisata, warga mulai memberanikan masuk ke bunker pada 1 Desember 2019.

Danang menjelaskan, di dalam bunker tersebut berisi endapan lumpur. Sehingga untuk bisa masuk ke dalam bunker warga harus berjalan dengan cara merangkak atau merunduk.

"Lumpur yang berada di bunker kita bersihkan dengan cara gotong royong bersama warga. Ada sekitar 10 truk lumpur yang kita keluarkan dari dalam bunker," kata Danang, Rabu (22/1/2020).

Mengingat panjang bunker sekitar 900 meter, warga baru bisa mengeluarkan endapan lumpur dari dalam bunker tersebut sekitar 100 meter.

Meskipun demikian, jelas Danang, warga akan terus bergotong royong mengeluarkan semua endapan lumpur dari dalam bunker.

Mereka berharap, keberadaan bunker tersebut nantinya dapat menjadi objek wisata baru di Kabupaten Klaten, khususnya di Desa Cokro, Kecamatan Tulung. 

"Keberadaan bunker sudah kami laporkan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah dan Pemkab Klaten," ungkap Danang.

Pembersihan endapan lumpur bunker masih dilakukan warga setempat secara swadaya.

Danang berharap, ke depan ada banyak pihak yang ikut membantu pendanaan untuk mengangkat endapan lumpur dari dalam bunker.

Danang juga menginginkan nantinya keberadaan bunker tersebut bisa dikelola sebagai objek wisata oleh masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan.

Baca juga: Istri Kedua Dimas Kanjeng Sebut Identitas Pemilik Rumah Berisi Bunker

Sebagai langkah awal, pihaknya sedang membuat pintu masuk dan tangga bunker dengan tujuan untuk memudahkan warga ketika masuk dan turun melihat kondisi bunker.

"Saat ini saja sudah banyak warga yang berdatangan untuk melihat bunker. Makanya, mulut bunker akan kita tutup sementara selama proses pembersihan endapan lumpur," jelas dia.

Warga sekitar, Sahuri mengaku sempat khawatir dengan keberadaan bunker.

Kekhawatiran Sahuri tersebut karena rumahnya berdiri tepat di atas bangunan bunker yang sudah berusia ratusan tahun.

"Setelah tahu bangunan bunker itu tebal saya tidak khawatir lagi. Karena pondasi rumah saya itu tepat di atasnya bangunan bunker," ujar Sahuri.

Lebih jauh, Sahuri siap dilibatkan untuk mengembangkan dan membesarkan keberadaan bunker bekas Pabrik Gula Cokro sebagai objek wisata di Desa Cokro bersama dengan warga setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com