YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Rubiyanti (42) terus menghalau serangan lalat di lapak berjualan dagingnya, Pasar Argosari, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (22/1/2020).
Tangan kanannya mengutak atik gawai, tangannya kiri memegangi kipas menghalau lalat yang terus menyerbu daging kambing yang dijualnya. Sembari itu, Rubiyanti berkeluh kesah.
Dia mengatakan, sejak pagi hanya beberapa pembeli yang datang ke lapak yang berada tepat di pojok timur kios Kelompok Penjual Daging 'Handayani'.
Baca juga: 8 Bulan Antraks Menyebar di Gunungkidul, 27 Warga Positif dan Hindari Makan Daging Sapi Sakit
Penjual daging kambing asal Desa Ngebrak, Kecamatan Semanu ini merosot omzetnya sejak antraks merebak di Gunungkidul.
"Biasanya menyembelih empat sampai lima ekor seminggu terakhir hanya satu ekor sampai dua ekor saja," kata Rubiyanti ditemui di los pasar Argosari.
Meski permintaan daging menurun, harganya belum berubah. Satu kilogram daging masih dijual Rp 120.000.
Baca juga: Cegah Antraks di Gunungkidul, Pemda Akan Bangun Kolam dan Shower di Pasar Hewan
Rubiyanti mengatakan, keluarganya menyembelih sendiri kambing yang dijual ke pasar, sehingga kesehatan daging dagangnya terjamin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.