Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuh PAUD Pasrah Jadi Tersangka Kasus Jenazah Balita Tanpa Kepala

Kompas.com - 22/01/2020, 06:08 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Sementara itu, Tri Supramayanti yang menjaga ketujuh anak tersebut mengatakan, Yusuf luput dari pengawasannya.

Dia tak mengetahui jejak Yusuf karena sibuk membujuk anak lain yang rewel.

"Tujuh anak itu Yusuf yang paling tua. Yang lain, ada yang bayi, ada juga yang usia 2 tahunan. Yusuf kemungkinan keluar lewat pintu," kata Yanti, sapaan Tri Supramayanti.

Sejak itu, semua guru yang ada di PAUD itu tak tahu ke mana Yusuf pergi.

Hingga pada Minggu (8/12/2019), ditemukan jasad tanpa kepala di anak sungai Jalan Antasari yang adalah Yusuf sebagaimana hasil DNA polisi.

Baca juga: Kaus Bertuliskan Monas Memperkuat Dugaan Jenazah Balita Tanpa Kepala Merupakan Yusuf yang Hilang

Yanti sudah menjadi pengasuh di PAUD itu selama dua tahun empat bulan. Sementara Marlina sudah 10 tahun, sejak usianya 16 tahun.

Kejadian ini yang pertama bagi keduanya selama menjalani profesi sebagai pengasuh anak.

"Saat kejadian itu memang kami dua yang piket," kata Yanti.

Yanti menyesali perbuatannya karena lalai menjaga Yusuf. Begitu juga Marlina.

"Kami lalai karena kan waktu itu kami piket," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com