SAMARINDA, KOMPAS.com - Tri Supramayanti (52) dan Marlina (26), guru pengasuh PAUD Jannatul Athfaal di Samarinda, Kalimantan Timur, mengaku pasrah setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Dua guru ini dianggap bertanggung jawab atas tewasnya Yusuf Achmad Ghazali setelah hilang dari PAUD Jannatul Athfaal.
Sepekan setelah hilang, Yusuf ditemukan dalam keadaan tanpa kepala di anak sungai Jalan Antasari.
Setelah memastikan jenazah itu adalah Yusuf lewat tes DNA, polisi menjemput kedua perempuan ini pada Selasa (21/1/2020) malam.
Baca juga: Kasus Jenazah Balita Tanpa Kepala di Samarinda, 2 Pengasuh PAUD Jadi Tersangka
Polisi menetapkan mereka sebagai tersangka setelah menerima hasil tes DNA dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes Polri).
Tri Supramayanti dan Marlina tampak lesu saat digiring perlahan masuk ke ruang penyidik Reskrim Polsek Samarinda Ulu tanpa kata-kata. Keringat kecil menetes dari wajah keduanya.
Mereka pasrah atas proses hukum yang mereka jalani.
Keduanya mengaku tak tahu ke mana Yusuf pergi saat hilang dari ruang kelas PAUD di Jalan Wahab Syahranie, Jumat (22/11/2019).
"Kami tidak menyangka berujung begini. Kami pasrah," kata Marlina di ruang penyidik.
Baca juga: Hasil Tes DNA, Dipastikan Jenazah Balita Tanpa Kepala di Samarinda adalah Yusuf yang Hilang di PAUD
Pengakuan Marlina, dirinya sedang ke toilet saat Yusuf hilang. Di ruang kelas ada tujuh anak yang dijaga rekannya.
"Waktu saya tinggal ke toilet itu tidak sampai lima menit, begitu pulang, Yusuf sudah tidak ada," kata Marlina.