Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Sungai Meluap, Sebuah Desa di Kudus Diterjang Banjir

Kompas.com - 21/01/2020, 23:33 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Desa Loram Kulon, di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dilanda banjir, Selasa (21/1/2020).

Banjir setinggi 10-20 sentimeter merendam rumah warga disebabkan meluapnya air Sungai Gondang.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, banjir di Desa Loram Kulon terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.

Sebanyak 49 jiwa terdampak banjir.

Baca juga: Bupati Lebak Masih Tunggu Kajian Badan Geologi untuk Relokasi Korban Banjir Bandang

Ia menduga banjir tersebut disebabkan karena curah hujan tinggi, sedangkan daya tampung sungai semakin berkurang menyusul tingkat sedimentasi yang cukup tinggi.

Selain itu, terjadi penyempitan sungai yang disebabkan karena banyak bangunan rumah penduduk di tepi sungai.

Agus, salah seorang warga Desa Loram Kulon mengakui banjir sering terjadi ketika saat musim hujan.

"Banjir paling parah terjadi pada tahun 2014. Adapun penyebabnya karena sungainya mengalami pendangkalan sehingga perlu dinormalisasi," ujarnya.

Peristiwa banjir yang terjadi sebelumnya, yakni di Desa Jekulo, Pladen, dan Kesambi.

Banjir yang terjadi di Desa Kesambi disebabkan karena jebolnya tanggul Sungai Piji sepanjang 35 meter, menyusul tingginya debit air sungai setempat.

Demikian halnya di Desa Pladen disebabkan karena tanggul Sungai Pelelesan jebol sepanjang 15 meteran.

Sementara banjir di Desa Jekulo disebabkan karena air sungai setempat melimpas.

Baca juga: Gubernur Kaltim: Dari Kuda Makan Tembaga Sampai Kuda Makan Mentega, Samarinda Sudah Banjir

Sedangkan di Jekulo sempat mengakibatkan Jalur Pantura tersendat menyusul jalannya tergenang banjir.

Saat air surut jalannya justru tertutup lumpur sehingga menunggu pembersihan jalan.

BPBD Kudus sendiri mencatat tanggul di sepanjang aliran Sungai Piji kondisinya kritis karena banyak yang airnya rembes, sehingga dikhawatirkan bisa jebol seperti yang terjadi sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com