Tak lama kemudian, ia menerima sebuah surat yang menyebut bahwa adiknya telah tiada.
"Pas viral bersamaan itu ada surat datang," ujarnya.
Surat itu mengabarkan, adiknya telah meninggal dunia.
Alfatah dikabarkan meninggal setelah sebelumnya mengalami sakit saat sedang melaut pada 18 Desember 2019.
Hal itu tercantum dalam surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Alfatah disebutkan mengalami bengkak pada kaki dan wajah, nyeri dada dan napas pendek.
Meski sempat diberikan obat, kondisi Alfatah tak kunjung membaik.
Alfatah kemudian dipindahkan ke Kapal Long Xing 802 yang akan berlabuh di Samoa (sebuah negara kepualauan di Samudra Pasifik) lalu dibawa ke rumah sakit.
Pemindahan dilakukan pada 27 Desember 2017 pukul 13.30 WIB.
Delapan jam setelah dipindahkan, Alfatah meninggal.
Jasad Alfatah akhirnya dibuang ke laut. Alasannya, letak daratan masih jauh hingga ketakutan penyakit menular yang bisa menjangkiti kru lainnya.
Sebelum dilarung, jenazah mendapatkan penghormatan dan dilakukan upacara yang layak sesuai dengan agama yang dianut.
Upacara biasanya dilakukan dengan cara penguburan di dalam peti mati, dijahit dengan kain lalu dilarung ke laut.
Sebagian juga melarung abu kremasi jenazah dari sebuah kapal.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Makassar, Himawan | Editor David Oliver Purba, Khairina) Tribunnews.com, Tribun Timur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.