Kronologi Lengkap Tenggelamnya Kapal Pengangkut Wartawan Istana di Labuan Bajo

KUPANG, KOMPAS.com - KLM Plataran Phinisi Bali, yang memuat sejumlah wartawan Istana Negara, tenggelam di Perairan Pulau Bidadari, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kapolres Manggarai Barat AKBP Handoyo Santoso mengatakan, kecelakaan laut itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wita.

Menurut Handoyo, Kapal Plataran Phinisi Bali GT 32 milik Pltaran Resort Labuan Bajo itu tenggelam saat berlayar dari Perairan Pulau Bidadari menuju ke Plataran Resort Labuan Bajo, dengan titik kordinat kejadian -8°28'36"S 119°51'13"E.

Baca juga: Kapal Wartawan Istana yang Terbalik di Labuan Bajo Sempat Digunakan Menteri

Handoyo menuturkan, berdasarkan keterangan Kapten Kapal Plataran Phinisi Bali yang bernama Andy Ahmad (28), kapal itu membawa sembilan orang tamu dari pers kepresidenan.

"Sekitar pukul 11.00 Wita, kapal itu bertolak dari Dermaga Kayu Plataran Resort Labuan Bajo menuju ke Bidadari, yang berjarak sekitar 0,5 mil untuk melakukan kegiatan pengambilan gambar," ungkap Handoyo kepada Kompas.com, Selasa siang.

Kemudian pada pukul 11.30 Wita, saat kapal tiba di Perairan Bidadari, posisi kapal langsung berputar haluan menuju ke arah Labuan Bajo dan kapal terus berlayar.

Selanjutnya, pukul 12.00 Wita, lanjut Handoyo, tiba-tiba angin kencang menerpa kapal.

Saat itu, layar kapal yang sebelumnya digunakan berlayar belum sempat diturunkan sehingga kapal langsung terbalik dan terjatuh ke sebelah kiri.

Baca juga: Kapal Wartawan Istana Terbalik di Labuan Bajo, Ini Penjelasan Sekretariat Presiden

Kapten kapal dan kru kapal lainnya langsung mengeluarkan life jacket dan life raf untuk digunakan oleh para penumpang.

Pukul 12.15 Wita, tiga unit speedboat milik Plataran menuju ke Perairan Bidadari untuk mengevakuasi semua penumpang kapal yang selamat dan langsung dibawa menuju ke Plataran Resort Labuan Bajo.

"Saat ini, para penumpang sedang berada di Plataran Resort Labuan Bajo," ujar dia.