Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kaltim: Dari Kuda Makan Tembaga Sampai Kuda Makan Mentega, Samarinda Sudah Banjir

Kompas.com - 21/01/2020, 13:09 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyebut banjir Samarinda adalah hal biasa. Sejak dahulu Samarinda langganan banjir.

"Sejak kuda makan tembaga sampai kuda makan mentega banjir sudah di mana-mana," kata Isran kepada awak media usai menghadiri ulang tahun Samarinda, Selasa (21/1/2020).

Menurut Isran, upaya wali kota dan seluruh perangkat daerah sudah maksimal dalam penanganan banjir. Hanya saja, belum membuahkan hasil.

Banjir masih tetap menggenangi sejumlah kawasan di Samarinda.

Baca juga: Korban Banjir Samarinda Capai 18.000 Jiwa, Siaga Darurat Diberlakukan

Banjir terakhir pekan lalu menggenangi sekitar 18.000 jiwa tersebar di tiga kecamatan.

"Banjir kemarin, semua orang berkontribusi bantu korban terdampak banjir. Semua pemerintah ikut campur bikin posko," kata Isran.

Lebih jauh, Isran mengatakan, penanganan banjir tetap berjalan. Bagi dia, pembangunan masih berlanjut termasuk penanganan banjir.

"Namanya pembangunan di semua level tidak pernah selesai. Kalau jangka pendek, iya. Tapi pembangunan secara keseluruhan enggak pernah selesai," terangnya.

Baca juga: Atasi Banjir Samarinda, Pemprov Kaltim Ingin Beli Penyedot Sampah dari Belanda

Sebelumnya, Pemprov Kaltim sempat mewacanakan pembelian pembelian alat penyedot sampah dari Belanda guna mengatasi masalah banjir di Samarinda.

Alat penyedot sampah yang dimaksud adalah Interceptor 001 buatan Boyan Slat dari Belanda.

Alat ini diluncurkan di Rotterdam, Belanda, dan pernah beroperasi di Cengkareng Drain, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Mei 2019.

Alat berbentuk kapal ini akan menyedot sampah secara otomatis lalu memasukkan ke kontainer yang tersedia.

"Yang paling penting itu kesadaran masyarakat dalam mengelola sampahnya. Bagaimana masyarakat mengelola sampah di rumahnya itu agar teratur, memilah-milah sampah plastik dan organik," kata Isran.

Sejak pekan lalu, Rabu (15/1/2020) banjir besar yang melanda Samarinda kini berangsur surut.

Masyarakat yang dievakuasi sudah kembali ke masing-masing rumah membersihkan sisa genangan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com