SEMARANG, KOMPAS.com - Penyidik dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah belum mendapatkan banyak informasi dari Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia, soal janin yang terkubur di rumah kontrakan Toto Santoso, Sleman, Yogyakarta.
Direskrimum Polda Jawa Tengah Kombes Budi Haryanto mengatakan, Fanni selalu menangis saat ditanya soal janin tersebut.
"Selalu nangis kalau ditanya soal itu. Nanti kita koordinasikan dengan Polda DIY," jelas Kombes Budi di Semarang, Selasa (21/1/2020).
Sejauh ini, Budi baru mendapatkan informasi bahwa ada saksi yang melihat janin itu dikubur Fanni dengan bantuan orang lain.
Namun, belum diketahui sebab kematian janin yang dikandung Fanni.
"Keguguran atau tidak belum tahu. Kita tidak mengarah ke sana, TKP-nya di Yogya. Tapi, memang ditemukan dalam kendil itu masih berupa gumpalan daging, dan pembantunya mengatakan itu dari si Fanni," ujarnya.
Saat ini, kata Budi, Polda Jawa Tengah masih fokus untuk melengkapi berkas perkara untuk kasus dugaan penipuan dan penyebaran berita bohong yang dilakukan Fanni dan Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso.
Baca juga: 4 Fakta Baru Keraton Agung Sejagat, Mengaku Berbohong hingga Dikeluarkan dari Sunda Empire
Kemunculan Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik setelah mereka mengadakan acara wilujengan dan kirab budaya, yang dilaksanakan dari Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020).
Polisi kemudian menangkap Toto dan Fanni di Yogyakarta pada Selasa (14/1/2020) karena menduga ada indikasi penipuan dalam aktivitas Keraton Agung Sejagat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.