Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Rekomendasi Penyelesaian Anak yang Disekap Ayahnya di Jember

Kompas.com - 21/01/2020, 11:55 WIB
Bagus Supriadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember, Jawa Timur, memberikan dua rekomendasi terhadap penyelesaikan anak yang disekap bapak kandungnya sendiri.

Penyelesaian tersebut soal keberlanjutan pengasuhan dan pendidikan anak tersebut.

“Kami sudah masuk tahap lebih lanjut, memastikan rekomendasi untuk diberikan sebagai bagian dari upaya pendampingan,” kata Artianto W Utomo selaku Kepala Seksi Advokasi dan Perlindungan Anak DP3AKB Jember kepada Kompas.com di kantornya, Selasa (21/1/2020).

Baca juga: Anak yang Disekap Ayah Kandung Mulai Didampingi Psikolog

Menurut dia, karena tanggung jawab tetap ada pada orangtua, DP3AKB akan memberikan rekomendasi yang didapatkan oleh psikolog.

Dia menegaskan, ada dua hak anak yang harus dipenuhi pada korban penyekapan tersebut.

Pertama, hak untuk mendapatkan pendidikan.

Selama ini, MI (12) yang disekap oleh ayah kandungnya tercatat sebagai pelajar sekolah dasar kelas VI di Blitar.

Untuk itu, DP3AKB Jember melakukan koordinasi lintas kabupaten untuk membantu pendampingan pendidikan anak tersebut.

“Kami komunikasikan, apakah tetap sekolah di Blitar atau di Jember, kami harus pelajari dulu dan komunikasi dengan orang tua,” tutur Artianto.

Rekomendasi kedua, terkait pemenuhan kasih sayang dan perlakuan dari orangtua.

“Ini akan kami rundingkan bersama kedua orang tuanya, baik ibu kandungnya maupun bapaknya yang melakukan penyekapan,” kata dia.

Sejauh ini, kondisi psikologis anak tersebut sudah membaik.

Beberapa hasil yang ditemukan dalam observasi psikolog, anak tersebut belum masuk tahap kecanduan online game.

“Tapi kalau dibiarkan, akan masuk ke sana,” kata Artianto.

Sebelumnya diberitakan, MI (12), warga Kecamatan Sukorambi, disekap oleh ayah kandungnya sendiri di kandang ayam.

Penyebabnya, sang anak kerap tidak mematuhi permintaan orangtua dan sering bermain online game.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com