Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reklamasi Laut di Bangka, Ada Sarang untuk Cumi Bertelur

Kompas.com - 21/01/2020, 10:16 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG,KOMPAS.com - Sebanyak 3.300 unit Artificial Reef disebar dalam upaya reklamasi di Laut Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.

Artificial Reef menggunakan fish shelter dan transplantasi karang merupakan hasil kerja sama PT Timah Tbk dan Universitas Bangka Belitung yang juga melibatkan masyarakat nelayan sekitar.

Sebaran Artificial Reef yang telah dilakukan PT Timah seperti di kawasan Pulau Pemain, Pantai Gunung Namak, Perairan Matras, Karang Kering Rebo, Karang Melantut, Pulau Putri, Pulau Panjang, Karang Aji, Karang Tanjung Ular, dan Tanjung Melala.

Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Akan Kaji Reklamasi Teluk Benoa, Koster: Tak Akan Saya Biarkan...

"Beberapa kawasan yang diletakkan fish shelter sudah menjadi kawasan pemancingan dan tangkapan nelayan dan dari pemantauan tim saat ini sudah ada yang menjadi tempat cumi bertelur," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan kepada Kompas.com di Pangkal Pinang, Selasa (21/1/2020).

Menurutnya, dalam melaksanakan reklamasi laut PT Timah mengacu pada Rencana Reklamasi yang telah ditetapkan dan disetujui.

Sejauh ini kebehasilan dalam melakukan reklamasi laut telah menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terlihat dari Indeks Keanekaragaman jenis ikan andalan (H’) 1,412-3.232 dari standar nilai yang diharapkan H’ > 1,5.

Baca juga: Reklamasi Bekas Tambang Timah di Pantai Terapkan Transplantasi Karang dan Fish Shelter

"Untuk fish shelter terbilang berhasil, untuk transplantasi karang ke depan harus lebih fokus, karena ada juga yang pertumbuhannya terpengaruh cuaca. Karang memiliki sensitivitas dan kondisi arus, gelombang yang berubah tentu mempengaruhi," katanya.

Lebih lanjut, Anggi menyampaikan dengan melibatkan nelayan sekitar diharapkan nantinya nelayan akan mendapatkan dampak positif dengan lokasi penangkapan.

"Sekarang ini memang koordinatnya belum kita beritahukan karena masih dalam masa pertumbuhan, nanti kalau hasil survei kami ini sudah siap, koordinatnya kita beritahukan ke desa sehingga itu bisa menjadi nilai tambah terhadap tangkapan nelayan," sebutnya.

Baca juga: Ditegur KPK, Plt Gubernur Minta Aktivitas Reklamasi di Seluruh Kepri Dihentikan

Beberapa tempat yang telah diletakkan fish shelter dan transplantasi karang juga telah menjadi spot Wisata snorkling dan diving bagi para wisatawan.

"Pulau Panjang, Pulau Putri itu sudah dijadikan spot diving dan snorkling karena nelayannya sudah tau di situ ada karang yang bagus," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com