CIANJUR, KOMPAS.com – Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pesanan kue keranjang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jelang hari raya Imlek tahun ini, menurun.
Hal ini seperti dialami Lili Ang (70), perajin kue keranjang yang berlokasi di Jalan Taifur Yusuf, Kelurahan Bojongherang, Cianjur.
Lili mengaku, kendati ada peningkatan produksi jelang hari raya Imlek 2571 tahun ini.
Namun, jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah produksi tahun ini merosot drastis.
“Turun hampir 50 persen. Jika tahun lalu bisa produksi hingga 3 ton, tapi sekarang hanya 1,5 ton,” kata Lili kepada Kompas.com, Senin (20/01/2020).
Baca juga: Sambut Imlek, 4.000 Kue Keranjang Akan Dibagikan dalam Kirab Budaya Grebeg Sudiro
Termasuk juga adanya penurunan minat terhadap penganan yang juga lazim disebut dodol cina ini.
"Kalau biasanya yang pesan bisa ada yang sampai ratusan. Sekarang hanya puluhan. Pesanan dari luar kota juga turun, mungkin sudah banyak yang produksi," kata dia.
Selain pesanan menurun, harga bahan baku, seperti gula putih dan tepung ketan justru mengalami kenaikan.
Baca juga: Melihat Tradisi Jelang Imlek di Klenteng Tay Kak Sie Semarang
"Saya masih jual per keranjangnya Rp 21.000," sebut dia.
Kendati tahun ini usaha warisan keluarganya itu sedang lesu, namun Lili bertekad akan tetap memproduksi kue yang punya nama asli Nian Gao ini.
"Ini usaha turun temurun, warisan dari papah. Sudah hampir 40 tahun. Jadi, sudah menjadi kewajiban saya untuk tetap meneruskannya dalam kondisi apapun," kata Lili sembari berharap, ada peningkatan pesanan mendekati perayaan Imlek pada 25 Januari nanti.
Baca juga: Bawa Pesan Toleransi, Polisi Bagi-bagi Angpau dan Kue Keranjang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.