Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Pesanan Kue Keranjang di Cianjur Merosot Drastis

Kompas.com - 21/01/2020, 05:49 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pesanan kue keranjang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jelang hari raya Imlek tahun ini, menurun.

Hal ini seperti dialami Lili Ang (70), perajin kue keranjang yang berlokasi di Jalan Taifur Yusuf, Kelurahan Bojongherang, Cianjur.

Lili mengaku, kendati ada peningkatan produksi jelang hari raya Imlek 2571 tahun ini.

Namun, jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah produksi tahun ini merosot drastis.

“Turun hampir 50 persen. Jika tahun lalu bisa produksi hingga 3 ton, tapi sekarang hanya 1,5 ton,” kata Lili kepada Kompas.com, Senin (20/01/2020).

Baca juga: Sambut Imlek, 4.000 Kue Keranjang Akan Dibagikan dalam Kirab Budaya Grebeg Sudiro

Daya beli masyarakat turun

Kue keranjang atau biasa disebut juga dodol cina menjadi menu wajib setiap perayaan ImlekKOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Kue keranjang atau biasa disebut juga dodol cina menjadi menu wajib setiap perayaan Imlek
Menurut Lili, merosotnya pesanan kue keranjang olahannya itu lebih disebabkan daya beli yang menurun. 

Termasuk juga adanya penurunan minat terhadap penganan yang juga lazim disebut dodol cina ini.

"Kalau biasanya yang pesan bisa ada yang sampai ratusan. Sekarang hanya puluhan. Pesanan dari luar kota juga turun, mungkin sudah banyak yang produksi," kata dia.

Selain pesanan menurun, harga bahan baku, seperti gula putih dan tepung ketan justru mengalami kenaikan.

Baca juga: Melihat Tradisi Jelang Imlek di Klenteng Tay Kak Sie Semarang

Bahan baku naik, harga tetap

Lili Ang (70), perajin kue keranjang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang sudah eksis hampir 40 tahun .KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Lili Ang (70), perajin kue keranjang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang sudah eksis hampir 40 tahun .
Kendati begitu, ia memilih untuk tidak menaikkan harga, apalagi sampai harus mengurangi kualitas dan ukuran produknya.

"Saya masih jual per keranjangnya Rp 21.000," sebut dia.

Kendati tahun ini usaha warisan keluarganya itu sedang lesu, namun Lili bertekad akan tetap memproduksi kue yang punya nama asli Nian Gao ini.

"Ini usaha turun temurun, warisan dari papah. Sudah hampir 40 tahun. Jadi, sudah menjadi kewajiban saya untuk tetap meneruskannya dalam kondisi apapun," kata Lili sembari berharap, ada peningkatan pesanan mendekati perayaan Imlek pada 25 Januari nanti.

Baca juga: Bawa Pesan Toleransi, Polisi Bagi-bagi Angpau dan Kue Keranjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com