Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua TKW Asal Lombok Tengah Meninggal di Libya

Kompas.com - 20/01/2020, 20:06 WIB
Fitri Rachmawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Dua tenaga kerja wanita (TKW) asal Lombok Tengah, dilaporkan meninggal dunia di Libya, diduga akibat keracunan gas karbon monoksida.

Keduanya adalah Ayu (36) asal Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah dan Nurhayati alias Nurillah (50), asal Dusun Selojan, Desa Mas Mas, Kecamatan Batu Kliang Utara, Lombok Tengah.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Agus Patria, Senin (20/1/2020) di Mataram membenarkan informasi itu.

Menurut Agus, kedua TKW itu dilaporkan meninggal dunia 8 Januari 2020 lalu.

Baca juga: 87 TKW asal NTB Batal ke Timur Tengah, Dipulangkan karena Ilegal

"Informasinya dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), dan hari ini jenazah keduanya telah dibawa pulang ke kampung halamannya masing-masing dan telah dimakamkan," kata Agus.

Agus mengatakan, keduanya memang berangkat menjadi pembantu rumah tangga ke Libya secara non prosedural atau ilegal, namun proses kepulangannya tetap harus diproses dan dibantu oleh pemerintah daerah.

"Sebenarnya jenazah akan tiba pada hari Sabtu (18/1/2020) kemarin, namun karena kondisi bandara setempat yang buka tutup, pada akhirnya jenazah baru tiba, Minggu (19/1/2020) di bandara Cengkareng dari Libya. Dan hari ini kedua jenazah diterbangkan dari bandara Cengkareng ke Bandara Internasional Lombok," kata Agus.

Agus membantah jika kedua TKW meninggal karena ledakan bom.

Berdasarkan keterangan KBRI, keduanya meninggal di Ibu Kota Libya, Tripoli, karena terlaku banyak menghirup asap dari pemanas ruangan yang mereka nyalakan saat tertidur.

Ketika bangun, mereka lemas karena kehabisan oksigen, kejadian itu diketahui pekerja lain di rumah majikan tempat mereka bekerja dan memberi pertolongan, namun nyawa keduanya tak tertolong.

Kepala Dusun Selojan, Rofi'i, mengatakan, jenazah Nurhayati yang merupakan warganya telah tiba pagi ini dan telah dimakamkan.

"Jenazah sudah tiba dan diantar oleh BP3TKI, Dinas Tenaga Kerja juga," kata dia.

Kematian TKW di luar negeri kerap terjadi

Kepulangan TKW ke kampung halamannya dalam keadaan tak bernyawa lagi, bukan terjadi kali ini saja.

Pada 23 Juni 2019 silam, 4 orang TKW asal Lombok Tengah juga meninggal dunia karena ledakan gas di Distrik Naksa, Mekah Arab Saudi.

Baca juga: TKW asal Sumedang Meninggal Dunia di Saudi Arabia, Ini Dugaan Penyebabnya

Keempatnya masing masing adalah Kaini Bknti Basar Senah (32) warga Renteng, Praya- Lombok Tengah, Ida Royani (37) asal Kelurahan Renteng, Lombok Tengah, Siti Nurzaini (24) asal Praya, Lombok Tengah dan Tari Asma (19) asal Dusun Tongkek, Batu Nyale Lombok Tengah.

Keempatnya dilaporkan terjebak dalam mes tempat penampungan mereka saat gas meledak. Mereka sempat dilarikan ke rumah sakit di Arab Saudi, namun tak tertolong.

Kasubdit IV Bidang Remaja, Anak dan Wanita, Direskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati, di Mapolda NTB, mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan banyak TKW berangkat secara ilegal dan berakhir dengan kematian karena kecelakaan dan kasus lainnya.

"Kami itu berharap semua pihak bersinergi melawan pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), para tekong yang bergentayangan di mana-mana, harus ada tindakan bersama, bukan hanya kepolisian sendiri," kata dia, usai tim penyidik Direskrimum memberi keterangan pers terkait pelaku TPPO, perekrut TKW yang meninggal di Arab Saudi, karena ledakan gas, 2019 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com