Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2020, 16:42 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi khawatir rencana kebijakan pemerintah pusat mencabut subsidi gas elpiji 3 kilogram berdampak negatif bagi rakyat miskin.

Menurut dia, jika subsidi gas yang dikenal tabung melon itu dicabut, otomatis harganya dipastikan naik hingga lebih dari 100 persen.

Saat ini harga gas 3 kilogram hanya Rp 16.000 dan akan naik menjadi Rp 36.000 per tabung jika subsidi dicabut.

"Dampaknya gas elpiji 3 kilogram itu akan langsung terasa oleh para pedagang kecil seperti tukang bakso, tukang mi ayam, tukang bandros dan pedagang kecil lain. Selama ini, produksi usaha mereka sangat bergantung pada gas elpiji 3 kilogram," kata Dedi Mulyadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/1/2020).

Baca juga: Jokowi Putuskan soal Subsidi Elpiji 3 Kg Setelah Dapat Laporan dari Menteri

Dampak tersebut akan membawa efek domino.

Menurut dia, dengan kenaikan yang terjadi, para pedagang kecil itu akan melakukan penyesuaian harga jual produk dengan memperkecil ukuran jualannya.

"Selain memperkecil ukuran, pedagang juga akan mencampur bahan baku produksi makanan jualan dengan bahan yang lebih murah dan berkualitas rendah," tuturnya.

Dampak dari pengurangan mutu makanan akan mengancam kesehatan masyarakat yang menjadi konsumen, terutama anak-anak.

Menurut Dedi, selama ini anak-anak dan remaja merupakan segmen utama konsumen produk para pedagang kecil.

Akhirnya, lanjut Dedi, biaya kesehatan menjadi semakin mahal dan rumah sakit akan kian terbebani oleh banyaknya para pasien yang datang berobat.

"Jadi seluruh aspek ini harus kita bicarakan secara bersama-sama, sebelum kita mengambil sebuah keputusan yang berhubungan dengan hidup masyarakat banyak," tandasnya.

Sebelumnya, pemerintah berencana mencabut subsidi elpiji 3 kilogram pada pertengahan 2020.

Sebagai gantinya, pemerintah akan menerapkan sistem distribusi tepat sasaran elpiji 3 kilogram.

Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg Meledak, 3 Warga Cianjur Alami Luka Bakar

 

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Djoko Siswanto beberapa hari yang lalu mengatakan, secara prinsip pemerintah dan DPR telah menyetujui sistem distribusi tertutup elpiji 3 kilogram.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com