Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rajungan Langka di Musim Panen, Nelayan Pasir Putih Menjerit

Kompas.com - 20/01/2020, 15:55 WIB
Farida Farhan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

"Saya punya dua perahu, satu saya jual dengan harga Rp 8 juta. Padahal saya beli Rp 30 juta," kata Kadis.

Terlebih, dia mengaku tak mendapat uang kompensasi seperti nelayan lainnya.

"Katanya dipending," ujar Kadis.

Sekretaris Desa Sukajaya Ahmad Syaikhu mengatakan, sebanyak 500 nelayan di Pasir Putih masih terdampak tumpahan minyak Pertamina.

"Namun jaring untuk rajungan dengan udang itu berbeda," katanya.

Sebagai solusi, kata dia, untuk sementara pihaknya mengajukan bantuan satu set jaring kepada pemerintah.

Para nelayan juga menuntut ganti rugi yang sepadan dari Pertamina.

Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri mengatakan, akan membahas keluhan nelayan Pasir Putih kepada PHE dan pihak terkait lainnya.

"Besok kita sampaikan saat rapat dengan Pertamina. Kita akan tanyakan juga mengenai kajian kepada IPB. Apakah ada kajian khusus dampak terhadap rajungan," kata Acep saat menemui para nelayan.

Untuk membantu para nelayan, Pemkab Karawang akan memberikan bantuan beras. Hanya saja, ia belum bisa memastikan jumlah besarannya.

"Kita lihat nanti," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com