Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Darurat Rapuh, Longsor Intai Jalan Lingkar Salatiga

Kompas.com - 20/01/2020, 15:49 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga diharap waspada dengan ancaman bencana tanah longsor.

Penyebabnya, ada beberapa titik rawan longsor seiring turunnya hujan beberapa hari belakangan ini.

Lurah Kumpulrejo, Eska Bayu Sukmawan, mengatakan ancaman titik longsor terparah ada di Jalan Lingkar Salatiga (JLS) dan jalan penghubung lingkungan Promasan dan Randures.

"Untuk yang titik rawan longsor di JLS beberapa waktu lalu juga longsor, sudah dibangun penahan dan tanggul darurat," jelasnya, Senin (20/1/2020).

Baca juga: Ini 5 Faktor yang Sebabkan Longsor di Sukajaya Bogor Menurut PVMBG

Meski sudah ada penahan tapi kerawanan tetap tinggi. Sebabnya, penahan tersebut hanya berukuran dua meter sementara tebingnya mencapai 25 meter.

"Kalau ada longsor, pasti materialnya melompat sampai di jalan utama JLS yang menghubungkan Semarang-Solo, dulu itu ada batu besar yang menutup jalan," paparnya.

Sementara tanggul darurat terbuat dari bambu dan saat ini kondisinya sudah rusak karena termakan usia.

Baca juga: Usai Tinjau Longsor, Wakapolri Pastikan Tindak Tambang Ilegal di Bogor

"JLS ini jalan utama, dan titik rawan longsor tersebut pas putaran kendaraan yang akan ke arah Kopeng atau Magelang, kalau akhir pekan selalu padat kendaraan," kata Bayu.

Sementara untuk yang di jalan penghubung Promasan-Randuares, lanjutnya, tanah bergerak menyebabkan jalan retak-retak.

"Kekhawatiran saya, karena kemarin di Kumpulrejo mengalami kekeringan yang lama, ada rongga di tanah yang saat ini terisi air hujan sehingga menjadi pemicu longsor," papar Bayu.

Dia mengimbau kepada warga yang berada di daerah rawan bencana untuk memantau pergerakan tanah dan secepatnya melapor ke perangkat jika keadaan darurat.

Sementara seorang pengguna JLS, Heru Setiawan mengatakan ada kekhawatiran dengan ancaman longsor tersebut.

"Saya tiap hari lewat JLS karena jalur tercepat ke Semarang. Harusnya memang ada tambahan tanggul," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com