Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Ancam Copot Pejabat Baru yang Tak Bisa Bekerja

Kompas.com - 20/01/2020, 14:54 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG.KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan mencopot sejumlah pejabat baru jika tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik setidaknya selama satu tahun pertama.

Ganjar mengingatkan, inovasi, kreasi, prestasi, yang dilakukan akan hilang begitu saja jika tidak memiliki integritas.

Sehingga, setiap enam bulan sekali, mereka akan dievaluasi secara personal.

"Enam bulan pertama target personal, jika memiliki nilai 60, mereka akan diperpanjang enam bulan lagi untuk mendapatkan nilai minimal 90. Akan tetapi, jika tetap 60, berarti gagal dan dapat diturunkan ke jabatan sebelumnya," jelas Ganjar di Semarang, Senin (20/1/2020).

Baca juga: Ganjar Sebut Keraton Djipang, Kerajaan Baru di Blora untuk Pengembangan Pariwisata

Dalam kesempatan itu, sebanyak 11 pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov Jateng dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ganjar di Gradika Bhakti Praja, Semarang.

"Jangan merasa kalau sudah duduk secure (aman), kita akan evaluasi terus demi visi misi saya dengan Gus Yasin terlaksana," kata Ganjar.

Adapun 11 pejabat yang baru saja dilantik dan diambil sumpahnya antara lain Iwanuddin Iskandar (Kepala Biro Hukum), Eddy Sulistyo Bramiyanto (Kepala Biro Perekonomian), Haerudin (Kepala Badan Kesbangpol), Harso Susilo (Kepala Dinas Sosial), Arief Djatmiko (Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman).

Kemudian, Sakina Rosellasari (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi), Cahyono Hadi (Direktur RSUD Dr Moewardi), Tri Kuncoro (Direktur RSUD Dr Margono Soekarjo), Alek Jusran (Direktur RSUD Dr Amino Gundohutomo), Heri Dwi Purnomo (Wakil Direktur Umum RSUD Dr Moewardi) dan Yasip Khasani (Wakil Direktur RSUD Dr Moewardi).

Baca juga: Ganjar Sebut di Blora Juga Ada Kerajaan Baru, tapi Tak Buat Geger

Ganjar pun meminta kepada mereka untuk langsung bekerja dari lubuk hati terdalam dengan target jelas, menjadi SDM yang baik, serta menyiapkan tim.

Dengan harapan, investasi di Jateng banyak yang masuk.

Sebab, menghadapi tantangan global saat ini, tidak bisa dihadapi dengan biasa-biasa saja.

"Semuanya harus menyiapkan Early Warning System (EWS). Rumah sakit sering menjadi contoh reformasi birokrasi yang baik dengan membuat aplikasi dan juara. Tapi, nek obate gawe pasien mung siji, ya aja diwenehi lima (kalau obat untuk pasien harusnya satu, ya jangan diberi lima). Cepatlah merespon persoalan sosial masyarakat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com