Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena Jerat, Lengan Beruang Madu Ini Terpaksa Diamputasi

Kompas.com - 20/01/2020, 12:37 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

KETAPANG, KOMPAS.com - Seekor beruang madu bernama Nanjung tidak pernah menyangka, setelah kehilangan habitat, dia juga kehilangan sebelah lengannya.

Semuanya berawal ketika seorang warga Desa Sungai Nanjung, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Ketapang, sengaja memasang tali jerat untuk mengangkap beruang yang memasuki kebun miliknya.

Direktur IAR Indonesia Karmele L Sanchez mengatakan, warga mengaku memasang jerat karena ada beberapa beruang yang sering memasuki kebunnya dan memakan madu yang ada di pondoknya.

Baca juga: Kakek Ini Diterkam Beruang Coklat, Hanya Tersisa Tangan dan Kaki

Jerat yang dipakai adalah tali nilon sepanjang 2,5 meter yang dipasang di belakang pondoknya.

"Jerat ini dipasang pada sore hari dan keesokan paginya, Rabu, 20 November 2019, seekor beruang tampak terkena jerat," kata Karmele dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com di Pontianak, Senin (20/1/2020).

Warga yang mengetahui adanya jerat ini kemudian melaporkan beruang ini kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Ketapang.

Menurur Karmele, menindaklanjuti laporan ini, tim Wildlife Rescue Unit BKSDA Kalbar SKW I Ketapang bersama tim IAR Indonesia meluncur ke lokasi.

Ketika tim datang, beruang jantan yang kemudian diberi nama Nanjung ini tampak stres dan agresif, dengan putus asa berusaha menarik dirinya lepas jadi jerat.

Usaha yang terlihat sia-sia karena makin keras beruang menarik tangannya, makin erat pula jerat itu mengikat tangannya.

Tim memutuskan menggunakan sumpit untuk membius beruang berbobot 40 kilogram ini.

"Setelah berhasil dibius, tim memotong jerat yang sudah menyiksanya sehari semalam dan dokter hewan IAR Indonesia membersihkan luka-lukanya," ucap Karmele.

Ketika itu, Nanjung dibawa ke pusat rehabilitasi IAR Indonesia yang mempunyai fasilitas perawatan satwa untuk menjalani perawatan dan pemeriksaan lebih lanjut.

Empat hari setelah berada di kendang karantina IAR Indonesia, tim medis menemukan pembengkakan pada tangan kanan Nanjung yang terkena Jerat.

Hari berikutnya, kondisi Nanjung memburuk, tulang jari tangannya mencuat karena lapisan kulit dan daging yang membungkusnya sudah rusak dan sebagian membusuk.

Setelah melalui pemeriksaan lebih jauh dengan mengunakan sinar X dan melakukan diskusi yang melibatkan BKSDA Kalbar, tim medis memutuskan untuk mengamputasi tangan orangutan ini pada tanggal 25 November 2019.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com