BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi kesulitan mengidentifikasi kerangka manusia yang ditemukan dalam keadaan duduk di sofa rumah kosong, Jalan Sukamenak Indah, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Memang di tempat kejadian kita tak bisa menemukan identitas yang bisa menujukan siapa orang (korban) ini," kata Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan di Mapolresta Bandung, Kabupaten Bandung, Senin (20/1/2020).
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, kata dia, polisi bahkan tidak menemukan adanya identitas korban baik pengenal maupun identitas lainnya.
Baca juga: Mengungkap Misteri Kejanggalan Penemuan Kerangka Manusia Duduk di Sofa Rumah Kosong di Bandung
Guna mengungkap identitas korban, polisi menggandeng dokter forensik Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.
"Di TKP ini, korban tidak ditemukan menggunakan pakaian, hanya gunakan ponco. Tidak ada identitas kartu, ataupun dompet segala macam, tidak ada ini. Makanya kita kesulitan meminta bantu forensik," tuturnya.
Seperti diketahui, warga Kompleks Sukamenak Indah Blok I 61 RT 006/RW 004, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dihebohkan dengan ditemukannya kerangka manusia dalam keadaan duduk di sofa rumah kosong, Selasa (14/1/2020).
Baca juga: Kejanggalan Penemuan Kerangka Manusia Duduk di Sofa Rumah Kosong Bandung
Saat ditemukan, keadaan kerangka manusia itu masih menyisakan jas hujan berwarna biru muda dengan posisinya duduk dengan kedua kakinya ke bawah.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga menjelaskan, kerangka manusia ditemukan pertama kali oleh Suherman yang merupakan orang suruhan pemilik rumah, Johan membersihkan pekarangan.
Setibanya di rumah tersebut sekitar pukul 13.00 WIB, saksi melihat rumput pekarangan sudah ada yang memotong, sudah ditanami pohon Singkong, kaca jendela depan rumah pecah dan pintu rumah samping dalam keadaan terbuka yang biasanya terkunci rapat.
"Kemudian saksi masuk ke dalam ke ruang keluarga dan langsung kaget menemukan di atas kursi Sofa yang diduga kerangka tulang manusia," kata Erlangga.