Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Sopir Bus Pariwisata Kecelakaan di Subang Minta Maaf ke Penumpang: Bukan Kemauan Anak Saya...

Kompas.com - 20/01/2020, 08:09 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bus rombongan wisata Gunung Tangkuban Parahu mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, Sabtu (18/1/2020).

Bus pariwisata tersebutterguling saat melintas di Turunan Palasari, Kampung Nagrog, desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang pada Sabtu sore.

Delapan orang meninggal dunia termasuk sopir bus Dede Purnawa (41).

Dilansir dari Tribunnewsbogor, Dede Purnama adalah warga Kampung Cikuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Baca juga: Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Pulang dari Tangkuban Perahu hingga 8 Penumpang Tewas

Dede meninggalkan seorang istri dan enam orang anak. Bahkan anak bungsu Dede masih berumur 4 bulan.

"Almarhum (Dede Purnama) meninggalkan 6 orang anak. Paling tua sudah SMA. Satu bayi umur 4 bulan yang paling kecil," jelas Risa (63) ibunda Dede Purnama.

Di mata Risa, Dede adalah sosok pekerja keras. Saat masih sekolah, Dede Purnama pernah berjualan kantong plastik di pasar.

"Dia orangnya pekerja keras, sekolah dia sambil manggul termos jualan es, pulang sekolah ke Cibinong jualan plastik, orangnya pekerja keras pegang apa aja mau," kata Risa.

Baca juga: Video Detik-detik Menegangkan Seusai Kecelakaan Bus di Subang

Selain itu Risa mengatakan bahwa Dede adalah tulang punggung keluarga yang membiayai istri dan enam orang anaknya dengan penghasilan sebagai sopir bus pariwisata.

Dede tertarik sebagai sopir bus mengikuti jejak ayahnya. Di kampung halamannya, keluarga besar Dede hampir semuanya bekerja sebagai sopir bus pariwisata.

"Udah lulus SMP dia mulai ikut jadi kernet, kan bapaknya sopir bus, dia ngikut-ngikut, bapaknya dulu narik bus juga. Udah 10 tahun lebih dia nyupir," kata sang ibunda, Minggu (19/1/2020).

Risa mengatakan kecelakaan itu bukanlah kemauan anaknya yang mengendarai bus pariwisata yang terguling di Subang.

Baca juga: Pemkot Depok Gratiskan Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Bus di Subang

Menurutnya kejadian itu adalah musibah yang sama sekali tak diinginkan oleh keluarganya.

"Bukan kepengen anak saya, ini musibah. Mudah-mudahan lancar semua, jangan ada halangan suatu apapun," kata Risa.

Tak hanya itu, pihaknya sebagai keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com