Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peduli Sampah, Pemuda Cianjur Ini Sulap Popok Bekas Jadi Pot Warna-warni

Kompas.com - 20/01/2020, 08:01 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Popok bayi masuk kategori B3, susah dikelola

Kendati begitu, apa yang tengah dilakukannya itu bukan semata berorientasi profit. Namun, sebagai wujud tanggung jawabnya sebagai warga bumi dalam upaya mengurangi beban sampah.

Terlebih, sampah popok masuk kategori B3, atau sampah yang susah dikelola, dan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa terurai dengan tanah.

"Apalagi di wilayah Warungkondang, saat ini jumlah bayi yang terdata ada 1.700 jiwa. Jika dirata-rata kan per bayi menggunakan tiga buah popok setiap harinya, berapa popok bekas yang dibuang," kata dia.

Baca juga: 2 Orang Jadi Tersangka Kasus Pembuangan Limbah B3 di Karawang

Karena itulah, pegiat lingkungan yang banyak tampil diberbagai kegiatan sosial itu mengajak masyarakat, stakeholder dan pemerintah, untuk bersama-sama melakukan sesuatu, menyelamatkan lingkungan, salahsatunya melalui gerakan zero waste lifestyle atau gaya hidup bebas sampah.

"Sejatinya, zero waste ini nol sampah, tapi kan mustahil manusia tidak memproduksi sampah. Namun, setidaknya mari mulai meminimalisir memproduksi sampah," ucap suami Aminah ini.

Baca juga: Wujudkan Surabaya Zero Waste, Risma Terbitkan Larangan Gunakan Kantong Plastik Sekali Pakai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com