Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pelanggan Protes 2 Ekor Ayam Seharga Rp 800.000 | Dilecehkan Guru, Siswi SMK Berhenti Sekolah

Kompas.com - 20/01/2020, 06:30 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kasus seorang pelanggan yang memrotes pemilik Rumah Makan (RM) Napinadar Malau di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menjadi sorotan pembaca di Kompas.com.

Pelanggan tersebut protes, lantaran harga dua ekor ayam napinadar yang dijual seharga Rp 800.000 dianggap terlalu mahal.

Sementara di Kepulauan Riau (Kepri), seorang siswi SMK berinisial Ar merasa trauma setelah mendapat pelecehan verbal oleh gurunya.

Ar diteriaki sebagai perempuan nakal di depan umum. Akibat pelecehan yang dilakukan guru itu, Ar memilih berhenti sekolah.

Dua berita itu menjadi menjadi perhatian pembaca.

Berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Dua ekor ayam dibanderol Rp 800 ribu, pelanggan protes

Kolase foto warung makan Malau dan struk tagihan pembayaran dua ekor ayam seharga Rp 800.000.TRIBUN MEDAN/DOHU LASE, FACEBOOK/EVHANY TOBING Kolase foto warung makan Malau dan struk tagihan pembayaran dua ekor ayam seharga Rp 800.000.

Video seorang pelanggan yang memrotes pemilik RM Napinadar Malau di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara viral di media sosial.

Pelanggan tersebut tak terima, karena harga dua ekor ayam napinadar yang dijual di rumah makan tersebut dianggap terlalu mahal.

"Ayam apa ini? Di batu 7 ada makanan kek gini, nggak segini harganya," ujar pelanggan, seperti dikutip dari Tribun Medan.

Sementara itu, pemilik rumah makan berdalih satu porsi ayam dijual Rp 40.000.

Sedangkan satu ekor ayam, biasanya ia potong menjadi 14 porsi.

Karena pelanggan itu pesannya dua ekor ayam, sehingga harganya menjadi Rp 850.000.

Baca juga: Harus Bayar Rp 800.000 Untuk Lauk 2 Ekor Ayam, Pembeli: Ayam Apa Ini?

2. Dilecehkan guru, siswi SMK berhenti sekolah

Ilustrasi kekerasan seksual anak.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kekerasan seksual anak.

Ar, seorang siswi SMK di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri) mengalami trauma dan memilih berhenti sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com