Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kemunculan Surili di Pemukiman, Makan Sabun Batangan hingga Dipasangi Perangkap

Kompas.com - 20/01/2020, 06:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kemunculan primata langka, surili mengejutkan warga Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.

Warga melihat hewan tersebut menampakkan diri sepekan terakhir. Mereka bergelantungan di atas pohon hingga hampir masuk ke dalam rumah.

Berikut fakta-fakta yang dihimpun Kompas.com terkait kemunculan Surili di Cianjur, Jawa Barat:

1. Monyet langka

Surilihttp://ksdae.menlhk.go.id Surili
Mengutip pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Surili sering disebut sebagai monyet beruban lantaran warna bulunya.

Hewan bernama latin Presbytis comata itu adalah spesies primata endemik Jawa Barat, seperti dilansir dari ksdae.menlhk.go.id.

Oleh karenanya, Surili pernah dijadikan maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat tahun 2016.

Surili termasuk jenis satwa dilindungi. Hewan itu umumnya senang memakan buah, biji-bijan hingga serangga.

Baca juga: Warga Dikejutkan Penampakan Surili, Hewan Maskot PON Jabar 2016, Berkeliaran di Permukiman

2. Tiga ekor berkeliaran

Seekor surili tertangkap kamera di atas kubah masjid di Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (18/01/2020). Sudah sepekan terakhir warga dikejutkan dengan penampakan kera langka tersebut di permukiman pendudukIstimewa Seekor surili tertangkap kamera di atas kubah masjid di Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (18/01/2020). Sudah sepekan terakhir warga dikejutkan dengan penampakan kera langka tersebut di permukiman penduduk

Warga menduga ada tiga ekor surili yang berkeliaran di wilayah mereka.

Warga setempat sangat yakin hewan tersebut adalah surili.

"Dua ekor ukurannya lumayan besar, kalau yang satunya agak kecil, terdapat tanda putih di wajah dan ekornya. Saya sendiri pernah melihatnya. Dilihat dari bentuknya, itu identik dengan surili," ujar warga, Ali.

Ia mengaku melihat surili di atas pohon depan kantor kepala desa setempat.

Baca juga: Tiga Ekor Surili Masuk Perkampungan Diduga Kelaparan, Makan Sabun Batangan

3. Hampir masuk rumah, makan sabun batangan

Tak hanya bergelantungan di pohon, warga lain melihat surili hampir masuk ke rumah warga.

Warga kampung Kebon Carang, Babah (55) menuturkan seekor sulili terlihat berada di teras belakang rumah tetangganya.

“Sempat loncat ke depan pintu dapur seperti mau masuk. Buru-buru ditutup lagi. Untungnya tidak sampai mencakar,” kata dia.

Sementara Camat Cibeber, Ali Akbar mengaku melihat surili di pekarangan rumah salah seorang warga.

"Malah ada yang sempat mencuri sabun batangan dan sempat dimakan, habis setengahnya," ungkapnya.

Baca juga: Mengenal Surili, Monyet Langka dari Jawa Barat yang Berpoligami

4. Perangkap

Seorang warga tengah memasukkan buah-buahan ke dalam perangkap yang digunakan untuk menangkap tiga ekor surili yang berkeliaran di pemukiman penduduk di Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Seorang warga tengah memasukkan buah-buahan ke dalam perangkap yang digunakan untuk menangkap tiga ekor surili yang berkeliaran di pemukiman penduduk di Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Mendapatkan laporan warga, tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat menerjunkan tim.

Tim ditugasi menangkap surili yang berkeliaran di pemukiman penduduk. Setelah ditangkap, rencananya surili akan dilepasliarkan ke habitat asalnya.

Tim BKSDA telah memasang perangkap. "Dipasang di halaman kantor desa di bawah pohon yang sering didiami surili," kata Camat Cibeber, Ali.

Perangkap diisi buah-buahan agar surili tertarik mendekat. Pernah suatu kali, seekor surili menghampiri perangkap. Namun, ia kembali naik ke pohon.

"Dipasang sejak Jumat kemarin, tapi belum berhasil," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Firman Taufiqurrahman, Dandy Bayu Bramasta | Editor: Virdita Rizky Ratriani, Aprilia Ika, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com