Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Sandera Abu Sayyaf, Keluarga Korban: Kami Sangat Khawatir

Kompas.com - 19/01/2020, 19:48 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Mohamad Khairuddin (11), seorang warga Kabupaten Wakotobi, Sulawesi Tenggara ikut menjadi sandera yang diculik kelompok Abu Sayyaf, pada Kamis (16/1/2020).

Mengetahui informasi itu, pihak keluarga merasa terpukul, dan berharap pemerintah bisa menyelamatkan Khairuddin dan WNI lainnya yang menjadi sandera dengan selamat.

“Saya mewakili dari keluarga sangat berharap kepada pemerintah, supaya anak ini bisa dikeluarkan dengan selamat, karena kami sangat khawatir dengan keselamatan anak ini, kami sangat terpukul,” ujar paman Khairuddin, La Sambo saat dihubungi via telepon, Minggu (19/1/2020).

Khairuddin menjadi korban sandera kelompok Abu Sayyaf bersama dengan pamannya, Arsyad bin Dahlan dan empat WNI lainnya.

Baca juga: Anak Usia 11 Tahun Ikut Disandera Abu Sayyaf, Keluarga Harapkan Bantuan Pemerintah

Dari informasi yang diterima, Khairuddin saat itu ikut pamannya, Arsyad, yang menjadi kapten kapal untuk mencari ikan di Perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, N Sabah, Malaysia.

Namun setelah mereka pergi bukan ikan yang dibawa pulang, melainkan kabar buruk bahwa mereka ditangkap dan disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

“Keluarga di Malaysia telepon, anak ini ikut pamannya (Arsyad) yang menjadi kapten kapal di kapal ikan itu. Adik saya menelepon, kalau anaknya itu sudah dibawa sama Abu Sayyaf,” katanya.

Kabar itu juga diperkuat oleh keterangan 3 orang WNI yang dilepaskan Abu Sayyaf.

“Pengakuan dari tiga orang yang dipulangkan, yang mengatakan anak tersebut ikut juga disandera Abu Sayyaf. Anak itu memang ada (disandera),” ujar dia.

Sebelumnya, Plt Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah membenarkan, bahwa ada delapan WNI yang diculik saat kapal ikannya memasuki perairan Tambisan dari arah Filipina.

Namun dari delapan awak kapal ikan itu, tiga orang WNI diantaranya telah dilepaskan.

"Di dalam kapal, terdapat tiga awak kapal WNI yang dilepaskan penculik dan mengkonfirmasi lima awak kapal WNI lainnya dibawa kelompok penculik," kata Plt Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (19/1/2020).

Menyikapi kondisi itu, pemerintah RI sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah Filipina. Dan terus berusaha untuk melakukan upaya pembebasan.

Penulis : Kontributor Baubau, Defriatno Neke | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com