Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Patung Dewa di Tempat Ibadat Tri Dharma Jember Disucikan

Kompas.com - 19/01/2020, 19:05 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Menjelang perayaan Imlek pada 25 Januari 2020 mendatang, para warga etnis Tionghoa mulai mempersiapkan diri.

Salah satunya adalah membersihkan dan menyucikan Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Pay Lien San di Dusun Karangasem, Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, Minggu (19/1/2020).

"Sebelum Imlek, kami memang punya tradisi untuk membersihkan ruang-ruang tempat ibadah,” kata Hery Nofem Stadiono, Wakil Ketua Pengurus TITD Pay Lien San, pada Kompas.com, di lokasi.

Baca juga: Suka Cita Perayaan Imlek Terbuka Pertama di Indonesia...

 

Kegiatan tersebut bertujuan agar tempat ibadah menjadi bersih kembali saat pelaksanaan hari Imlek nanti.

Dia menilai, membersihkan patung dewa dan altar tempat beribadat memiliki makna filosofis.

Sebab, orang yang datang ke tempat tersebut tidak selalu orang baik. Namun, juga orang yang jahat yang memiliki noda.

“Tempat ibadat, bisa didatangi siapa saja, mereka setelah keluar bisa berubah dan tobat, pulang dengan hati bagus,” ujar dia.

Menurut dia, dosa-dosa orang yang datang ke tempat ibadat akan tertinggal sebagai kotoran di tempat ibadat.

"Makanya kami bersihkan patung dewa-dewa, setahun sekali. Karena selama ini sudah sering menerima kotoran dari orang-orang yang kurang baik," papar dia.

Ada sekitar 50 hingga 60 patung dewa yang dibersihkan.

Dipindahkan dari altar, ke halaman muka TITD. Lalu, patung tersebut dimandikan oleh para umat Tri Dharma.

"Ada 16 altar di sini. Ada beberapa altar yang jumlah patung dewanya lebih dari satu. Termasuk juga ada satu dewa yang memiliki beberapa pose patung. Jadi, mungkin jumlahnya antara 50 hingga 60 buah," terang dia.

Dia menambahkan, ada empat tahap dalam ritual pembersihan patung dewa.

Pertama, patung dibersihkan seperti biasa menggunakan sabun untuk mandi, untuk keramas sampo.

“Setelah selesai mandi kami sucikan dengan air bunga, air teh dan minyak Cendana,” imbuh dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com