Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Tahun Konflik Maluku dan Harapan Masyarakat

Kompas.com - 19/01/2020, 18:39 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Direktur Ambon Reconciliation and Mediation Center (ARMC) IAIN Ambon, Abidin Wakano mengatakan, konflik Maluku telah menjadi sejarah kelam dan juga memori kolektif bagi seluruh masyarakat Maluku.

Abidin yang juga mantan Wakil Ketua MUI Maluku ini menururkan konflik Maluku telah menyisikan penderitaan dan kesedihan mendalam.

Karena, dampak dari konfik yang terjadi telah menimbulkan banyak warga meningal dunia dan kehilangan tempat tinggal.

“Jadi, kita harus belajar dari sejarah, ini telah menjadi memori kolektif dan kesedihan bersama bagi warga Maluku, banyak korban meninggal dan juga kehilangan tempat tinggal saat itu,” ujar dia.

Masa sulit yang pernah terjadi telah dilalui, karena itu warga Maluku yang saat ini telah hidup dalam suasana yang damai harus lebih mempererat tali persaudaraan, menghilangkan rasa curiga dan harus memiliki perasaan yang sama bahwa hidup berdampingan jauh lebih baik daripada bermusuhan.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Tanimbar, Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Abidin mengatakan, warga Maluku juga harus terus menumbuhkan rasa saling memiliki di antara sesama.

“Kearifan lokal harus dihidupkan, karena itu menjadi modal kita dan satu hal yang penting lagi kita belajar di masa itu (konflik) kita tidak boleh melakukan glorifikasi atau mensucikan kekerasan di masa lampau, itu tidak boleh,” kata dia.

Abidin menambahkan, untuk mewujudkan perdamaian abadi di Maluku, maka proses perjumpaan antara sesama umat bergama harus tetap digalakan.

Selain itu, proses pemulihan terhadap warga yang terdampak konflik juga harus dipulihkan.

“Kita bersyukur kondisi Maluku sudah sangat baik tapi proses perjumaan guna mewujudkan perdamaian sejati harus terus berlanjut,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com