WAKATOBI, KOMPAS.com – Seorang WNI yang masih berusia 11 tahun, Mohamad Khairuddin, ikut menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf, pada Kamis (16/1/2020).
Khairuddin yang merupakan asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, diculik bersama dengan pamannya, Arsyad bin Dahlan (42), serta empat WNI lainnya ketika sedang mencari ikan di perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, N Sabah, Malaysia.
“Keluarga di Malaysia telepon, anak ini ikut pamannya (Arsyad) yang menjadi kapten kapal di kapal ikan itu. Adik saya menelepon, kalau anaknya itu sudah dibawa sama Abu Sayyaf,” kata paman korban sandera, La Sambo, saat dihubungi via telepon, Minggu (19/1/2020).
Baca juga: Penculikan di Perairan Malaysia, 3 WNI Dipulangkan, 5 Disandera
Keberadaan khairuddin ikut disandera kelompok ABU Sayyaf, dikuatkan dengan pernyataan 3 orang WNI yang tidak disandera Abu Sayyaf.
“Pengakuan dari tiga orang yang dipulangkan, yang mengatakan anak tersebut ikut juga disandera Abu Sayyaf. Anak itu memang ada (disandera),” ujar dia.
La Sambo menuturkan, keluarganya yang berada di Malaysia telah melapor peculikan tersebut di konsulat RI yang berada di Sandakan, Sabah, Malaysia.
“Saya mewakili dari keluarga sangat berharap kepada pemerintah, supaya anak ini bisa dikeluarkan dengan selamat, karena kami sangat khawatir dengan keselamatan anak ini, kami sangat terpukul,” ujar dia.
Ia juga meminta bantuan pemerintah daerah Wakatobi, agar para korban bisa diselamatkan dari penyanderaan.
Sebelumnya diberitakan, penculikan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah, Malaysia di Perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, N Sabah, Malaysia, kembali terjadi.
Baca juga: Teringat Anaknya Belum Bebas, Mantan Sandera Abu Sayyaf Belum Bisa Tersenyum
Dari delapan kru kapal yang semuanya WNI, lima orang di antaranya diculik. Sementara itu, tiga di antaranya dibebaskan bersama kapal mereka.
Berdasarkan informasi tertulis dari Kepolisian Tambisan, Sabtu (18/1/2019), lokasi penculikan tidak jauh dari lokasi hilangnya Muhammad Farhan (27) dan kawan-kawan pada 23 September 2020, tepatnya di Perairan Tambisan Tungku Lahad Datu.
Kali ini kejadiannya berlangsung pada Kamis (16/1/2019) pukul 20.00 waktu setempat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.