"Bingung dan gugup menjawabnya, akhirnya saya jawab saja diculik orang," kata dia.
Usai membuat pengakuan itu, suami dan keluarga meminta ES melapor kepada polisi.
"Saya juga bingung, cuma dibawa ke Polres untuk laporan saja. Sebenarnya saya tidak ingin laporan. Saya bingung harus menjawab apa," ujar dia.
Saat membuat laporan, polisi menemukan beberapa kejanggalan dalam pengakuan ES.
Baca juga: Tas Berisi Jasad Bayi Ditemukan di Cikarang, Bekasi
Pada polisi ES mengarang cerita, dua orang merebut bayinya saat ia tengah menunggu kendaraan umum di depan RSUD Bangil.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbarda mengaku curiga dengan laporan ES.
"Kami menduga ini laporan palsu. Sebab, sejak awal, kami sudah menemukan perbedaan di lapangan, antara fakta dan laporan dari korban yang mengaku anaknya menjadi korban penculikan," katanya.
Saat diselidiki, ES akhirnya mengaku telah membuat laporan palsu.
ES kemudian membuat video klarifikasi di media sosial. Video berdurasi 26 detik itu memuat permintaan maaf ES dan klarifikasi bahwa bayinya tidak diculik.
"Saya jaminkan ke orang. Berita penculikan itu tidak benar," jelasnya.
Adapun bayi ES telah dibawa oleh polisi ke Polres Pasuruan.
Sumber: Kompas.com (Rachmawati), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.