Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Kakek Meninggal Diduga karena Kelaparan, Sering Lupa Jalan Pulang hingga Bantahan Keluarga

Kompas.com - 19/01/2020, 10:52 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kabar seorang kakek bernama bernama Ambo Tang Daeng Tutu (70), warga Dusun Punagayya, Desa Bontorappo, Tarowang, mengundang perhatian Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.

Andi, saat itu, menyebut bahwa kakek Ambo meninggal karena kelaparan.

Dari informasi warga, jenazah Kakek Ambo ditemukan di dekat tumpukan batu di gunung di Dusun Borongloe, pada hari Jumat (17/1/2020). 

Sementara itu, pihak keluarga korban membantah jika kakek Ambo meninggal karena kelaparan.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Korban sering lupa jalan pulang karena pikun

Salah satu kerabat korban, Sahabuddin, menjelaskan, kakek 75 tahun itu sudah pikun dan sering meninggalkan rumah tanpa diketahui anaknya.

Seringkali, saat keluar dari rumah, Ambo Tang tidak tahu lagi jalan untuk pulang. Lalu, pada Rabu (15/1/2020), korban diketahui meninggalkan rumah anaknya.

Sejak itu, pihak keluarga terus mencari, hingga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dekat tumpukan batu gunung di Dusun Borongloe, Desa Bontorappo, Jumat (17/1/2020).

“Diduga karena pikun, Ambo Tang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga pada akhirnya tersesat dan baru ditemukan keesokan harinya dalam kondisi telah meninggal dunia," kata Sahabuddin, Minggu (19/1/2020).

Baca juga: Keluarga Kakek yang Disebut Wagub Sulsel Meninggal karena Kelaparan Membantah

2. Keluarga korban membantah 

Pihak keluarga mengaku tidak sepakat dengan pernyataan Wagub Andi yang mengatakan Ambo Tang meninggal karena kelaparan.

“Penyebab kematian Ambo Tang karena kelaparan itu tidak benar atau keliru. Selama ini beliau tinggal di rumah salah seorang anaknya, di kampung Punagaya desa Bontorappo Jeneponto tidak dalam kondisi kekurangan pangan/makanan," kata Sahabuddin.

Baca juga: Viral Tagihan Makan 2 Lauk Ekor Ayam Rp 800.000, Ini Penjelasan Pemilik Rumah Makan

3. Pernyataan Wagub Andi terkait kematian Ambo Tang

Setelah mendapat kabar tentang kematian Ambo Tang yang diduga karena kelapana, Andi segera meminta kepada seluruh Bupati dan Walikota se-Sulawesi Selatan agar lebih memperhatikan kondisi warganya, terutama kalangan fakir miskin.

Andi menyebut, peristiwa tersebut sangat mengejtukan dan menyayat hatinya.

"Kejadian ini sangat menyayat hati, sangat menyedihkan, Ambo Tang meninggal dunia diduga karena kelaparan," ungkap Andi Sudirman kepada wartawan, Sabtu (18/1/2020).

Baca juga: Ditemukan Gundukan di Halaman Kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat, Ternyata Makam Janin Ratu

4. Memberi bantuan ke keluarga korban

Andi segera memerintahkan stafnya untuk menyalurkan bantuan berupa sembako kepada keluarga almarhum.

"Kami selaku pihak pemerintah seharusnya mendeteksi informasi kondisi keluarganya sebelum kejadian. Saya harap kejadian serupa tidak terulang kembali," ucap Andi.

Selain itu, Andi juga mengingatkan para legislator untuk mengawasi dan mengarahkan alokasi anggaran ke sektor penanganan fakir miskin lebih besar.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang yang Tewaskan 8 Orang

(Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com