Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Gajah Liar Masuk Kompleks SD Lalu Makan Sawit dan Bunga, Orangtua Siswa Panik

Kompas.com - 19/01/2020, 08:44 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TAKENGON, KOMPAS.com - Warga Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, mendadak dihebohkan dengan kehadiran seekor gajah liar yang memasuki perkarangan sebuah sekolah Dasar, Kamis 16 Januari lalu.

Peristiwa ini terjadi sekitar Pukul 06.00 WIB pagi, menjelang jam belajar mengajar di SD Negeri Dirgantara Kilometer 38.

Baca juga: 11 Ekor Gajah Liar di Thailand Ditemukan Mati Terjatuh dari Air Terjun

Sejumlah warga beserta siswa SD kemudian ramai mendatangi lokasi itu untuk melihat langsung aktivitas gajah tersebut dikomplek sekolah.

"Gajah ini tidak menganggu warga, hanya menumpang makan sawit dan bunga yang ditanami disekolah itu," kata Riskanadi, Reje atau Kepala Desa Negeri Antara, saat dihungi Kompas.com via telepon seluler, Sabtu (18/1/2020).

Baca juga: Setelah Merusak Rumah Warga, Gajah Liar Mengambil Lima Karung Padi

 

Viral di medsos, bikin panik orangtua siswa

Kehadiran seekor gajah di dalam pagar sekolah ini sempat viral setelah beberapa video beredar di media sosial.

Namun menurut Riskanadi, gajah yang tampak di dalam video itu hanya satu ekor, padahal ada puluhan ekor gajah lain berada tidak jauh dari sekolah tersebut.

Baca juga: Sepanjang 2019, Ada 3 Kasus Gajah Liar Kakinya Terjerat di Aceh Timur

"Jumlah kawanan gajah yang ada di luar itu ada sekitar 30-an ekor," ujar Riskanadi.

Diungkapkan, kawanan gajah itu berada di desa ini kurang lebih selama tiga jam, sehingga banyak orangtua yang menjemput anaknya dari sekolah pagi itu juga.

Sehingga pihak sekolah tidak melaksanakan proses belajar mengajar.

Baca juga: Dua Ekor Gajah Liar Terjerat, Satu Berhasil Diobati, Satu Masih Dicari

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bener Meriah - Persoalan gajah liar memasuki ke pemukiman warga terus terjadi. Kondisi terkini, seekor gajah memasuki pekarangan sekolah SD Negeri Dirgantara, di kampung Negeri Antara, kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Kamis (16/1/2020), pagi sekitar pukul 07:30 WIB. Meski para murid-murid SD itu belum datang ke sekolah, namun kehadiran hewan badan besar ini sempat menyebabkan kehebohan dan mengkhawatirkan warga setempat. Mereka terkejut dengan kehadiran gajah tersebut, khawatir hewan yang dilindungi ini mengamuk. Salah satu warga setempat mengatakan warga tidak berani mendekat dan hanya menyaksikan gajah tersebut dari kejauhan. Gajah liar ini ketika dijumpai warga sedang memakan tanaman sawit yang masih muda. Gajah ini terlihat tak memperdulikan kerumunan warga dari kejauhan yang menyaksikannya dan tampak terus asik memakan tumbuhan sawit. Pihak terkait berusaha melakukan penanganan untuk masalah ini. Gajah liar memang kerap memasuki kawasan ini, namun baru kali gajah memasuki pekarangan SD tersebut. (Wein Pengembara) Kabargayo.com

A post shared by Aceh | Viral | Kuis | Heboh (@aceh.viral) on Jan 16, 2020 at 4:41am PST

 

 

Kegiatan belajar mengajar terganggu

"Sebenarnya tidak ada libur sekolah, yang bena itu orangtua khawatir dan memilih menjemput anaknya dari sekolah," jelas Riskanadi.

Ia mengungkapkan, warga di Kampung Negeri Antara sudah lebih dari sebulan melakukan aktivitas jaga malam, guna memastikan kawanan gajah tidak masuk ke permukiman masyarakat.

Baca juga: 11 Gajah Liar Dekati Permukiman Warga di Riau

Selama gajah berada di desa itu tambah Riskanadi, warga tidak dapat melakukan aktivitas apa-apa.

Mereka hanya meminta gajah itu menjauh dari komplek sekolah dan permukiman warga.

"Sekolah sudah kembali normal, namun pantuan kami tidak semua siswa hadir, setengahnya ada," kata Riskanadi.

Baca juga: Gajah Jinak Giring Gajah Liar Keluar dari Perkebunan Warga di Riau

 

Meminta penanganan serius 

Sementara itu Riskanadi memertanyakan keseriusan Pemerintah Aceh dalam menangani konflik gajah dan manusia di desa tersebut.

Sebab Pemerintah Aceh berjanji untuk mengirimkan dua unit alat berat untuk membuat barrier atau semacam parit untuk menghambat gajah masuk ke area permukiman warga.

"Selama ini Pemkab Bener Meriah melalui BPBD sudah membantu pembuatan barrier, namun apa yang dijanjikan Pemerintah Aceh tidak sesuai fakta," ungkap Riskanadi.

Sebab sebutnya, alat berat yang dijanjikan oleh Pemerintah Aceh berjumlah dua unit, namun faktanya hanya satu unit yang didatangkan.

Baca juga: Misteri Temuan Kerangka Gajah, Mati Dua Bulan Lalu hingga Dugaan Tersengat Arus Listrik

"Itupun hanya dua hari kerja. Barrier yang mau dibuat itu sesuai janji lebih dari 10 kilometer, namun hanya 50 meter yang terealisasi," papar Riskanadi.

Pihaknya berhadap Pemerintah Aceh dapat mencari jalan keluar atas konflik gajah versus manusia.

Selain itu Ia berharap agar Conservation Respont Unit (CRU) DAS Peusangan bisa aktif membantu warga menghindari konflik gajah dengan manusia yang terus terjadi di daerah itu.

Baca juga: Kawanan Gajah Liar Rusak 4 Gubuk dan Belasan Hektare Kebun Petani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com