CIANJUR, KOMPAS.com – Yanto (30) dan Riska (27), pasangan suami istri (pasutri) asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membayar biaya persalinan anak mereka dengan uang koin pecahan Rp 1.000.
Uang recehan sebanyak Rp 500.000 itu sedianya untuk menambah kekurangan yang harus dibayarkan kepada pihak puskesmas sebesar Rp 1.450.000.
Riska melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki itu, Jumat (10/01/2020) di Puskesmas Cilaku.
Sebagai warga kurang mampu, Riska sebenarnya bisa mengakses pelayanan kesehatan gratis dari pihak puskesmas, melalui program Jaminan Persalinan (Jampersal).
Baca juga: Tak Mau Disebut Miskin, Pasutri Ini Bayar Biaya Persalinan dengan Uang Koin Hasil Menabung
Namun, ia dan sang suami memilih membayar penuh atas biaya persalinan buah hati mereka.
“Kalau untuk menggratiskan pasien yang kurang mampu, kita ini sering, karena ada programnya. Bisa dimasukkan ke Jampersal,” kata Kordinator Bidan Puskesmas Cilaku, Dida, saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Jumat (17/01/2020).
“Sebagai pasien kurang mampu, mereka juga bisa (pelayanan gratis). Namun, salutnya kita, mereka lebih memlih membayar meski sebagian uangnya pakai koin,” sambung dia.
Karena itulah, pihak puskesmas memutuskan mengembalikan lagi uang koin mereka sebagai bentuk apresiasi.
"Kalau uang Rp 200.000 yang kita kasih itu, hanya bentuk kadeudeuh saja," ucap Dida.
Ditemui terpisah, Riska mengatakan, uang koin sebanyak itu hasil menabung di celengan selama sembilan bulan sejak ia dinyatakan hamil.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan