Kasnan mengaku telah beberapa kali mengikuti acara yang digelar Keraton Agung Sejagat. Namun, ia belum sepenuhnya yakin akan terlibat di dalam komunitas tersebut.
Menurut bapak empat anak itu, saat pertemuan Keraton Agung Sejagat, mereka lebih banyak berbicara tentang kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan.
Bahkan, mereka mendata warga yang layak mendapatkan bantuan.
Rencana kegiatan kemanusiaan tersebut membuat Kasnan tergugah dan mau bergabung dengan Keraton Agung Sejagat.
Baca juga: Makam di Kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat Dibongkar dan Dipindahkan
"Tapi, tidak serta-merta ikut. Saya bukan orang yang cepat langsung log in gitu saja. Saya harus berpikir panjang. Akhirnya ikut, siapa tahu bagus," kata Kasnan.
Setelah sang Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat ditangkap, Kasnan menyadari ada yang salah dalam komunitas itu.
Saat ini ia hanya bisa memantau perkembangan kasus tersebut dan tidak mau mengingat ketika ia masih bergabung dalam keraton fiktif tersebut.
"Saya sudah putuskan semalam untuk melupakan," katanya.
Baca juga: Keraton Agung Sejagat Sediakan 13 Posisi Menteri, Polisi: Tersangka Bisa Bertambah
Ia juga bersyukur istri dan anak-anaknya tetap baik dan menghargai dirinya.
"Ini jadi ujian bagi keluarga kami. Saya menerima semua masukan dari istri dan anak-anak. Kalau keluarga tidak ada yang piye piye, (hati) saya jadi tenang. Kalau keruh ya malah tidak enak," katanya.
Kasna juga bercerita, tetangga tetap bersikap seperti biasanya dan tidak ada tudingan miring bagi dirinya.
"Saya memilih diam saja. Kalaupun ada yang mem-bully, saya juga tetap diam saja. Mem-bully berarti perhatian. Saya tidak benci. Biarlah. Saya ini orang santai. Saya berdoa saja," katanya.
Baca juga: Diperiksa, Ratu Keraton Agung Sejagat Masih Merasa Penyelamat Dunia
Sementara itu, di Klaten, Jawa Tengah, ada 28 orang yang diduga menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat
Para pengikut kerajaan buatan Toto Santoso ini tersebar di Kecamatan Prambanan, Kecamatan Jogonalan, dan Kecamatan Wedi ada dua orang.
"Ada beberapa yang kami mintai keterangan atau klarifikasi mereka mengikuti kegiatan yang di Purworejo," kata Kapolres kepada wartawan di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (17/1/2020).
Baca juga: Pasca-digeledah, 2 Anak Raja Keraton Agung Sejagat Masih Tinggal di Kontrakan
Dari beberapa pengikut yang diperiksa, di antaranya ada yang dijanjikan jabatan sebagai mahamenteri oleh Toto Santoso.
Pada saat diperiksa, para warga Klaten yang menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat semua memiliki seragam.
Mereka juga memiliki KTA. Bahkan, setiap warga memiliki tiga KTA.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dani Julius Zebua, Labib Zamani| Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.