Akibat abrasi tersebut, satu lapis kawasan pemukiman ditinggalkan karena rumah-rumah warga sudah berada persis di bibir pantai.
"Di bagian Barat, satu lapisan pemukiman sudah tidak bisa dihuni dan warga sudah pindah karena kondisinya sangat berbahaya. Tapi, bangunan yang sudah permanen termasuk satu tempat ibadah tidak bisa dipindahkan dan terpaksa dibiarkan rusak," tuturnya.
Ada juga rumah yang tertimbun pasir setinggi dua meter sehingga rawan dan sangat berbahaya jika ditempati.
Baca juga: Satu Kampung di Karawang Terancam Hilang akibat Abrasi Laut
Saat ini warga hanya membuat tanggul sederhana dengan memasang karung berisi pasir.
Warga berharap pemerintah bisa membuatkan tanggul penahan ombak.
"Sejauh ini belum ada bantuan. Kami hanya berharap bantuan pembuatan tanggul yang lebih permanen, minimal batu gajah untuk menahan hempasan gelombang sehingga dapat meminimalisir abrasi," ujar Munir.