Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bandung: Sunda Empire-Earth Empire Tidak Terdaftar sebagai Ormas

Kompas.com - 17/01/2020, 20:06 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung menyatakan Sunda Empire (SE)- Earth Empire (EE) tidak terdaftar sebagai ormas atau pun Organisasi Kepemudaan (OKP).

Hal itu disampaikan Ferdi Ligaswara, Kepala Badan Kesbangpol Kota Bandung, Jumat (17/1/2020). 

Meski belum diketahui apakah Sunda Empire (SE)- Earth Empire (EE) ini berbentuk organisasi atau bukan, salah satu postingan dari akun facebook Renny Khairani Miller pada 9 Juli 2019 terlihat foto-foto kegiatan Sunda Empire (SE)- Earth Empire (EE).

Dalam unggahan itu akun tersebut menambahkan keterangan yang bertuliskan sebagai berikut: 

Baca juga: Viral Sunda Empire di Bandung, Polda Jabar: Masih Kita Pantau

'SUNDA EMPIRE - EARTH EMPIRE

Dalam menyambut Indonesia baru yang lebih makmur dan sejahtera,dgn system pemerintah dunia yg dikendalikan dari titik 0.0 Bandung sebagai Mercusuar Dunia. Masa Pemerintahan Dunia yg sekarang akan berakhir sampai dengan tangg 15 Agustus 2020. Mari kita persiapkan diri kita uyk menyongsong kehidupan yg lebih baikdan sejahtera. Agar kita tdk menjadi budak di negara sendiri dan hidup hanya utk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tdk gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan???'

Baca juga: Heboh Sunda Empire di Bandung, Kesbangpol: Jangan yang Aneh-aneh

Gerakan Sunda Empire adalah gerakan "nyleneh"

Beredar foto screenshoot sebuah akun yang mempost Sunda Empire di pesan singkat WA.Foto istimewa Beredar foto screenshoot sebuah akun yang mempost Sunda Empire di pesan singkat WA.
Terkait postingan tersebut, Ferdi mengatakan pihaknya akan menelusuri soal Sunda Empire ini. 

"Yang pasti SE-EE ini tidak terdaftar di Kesbangpol. Akan kita telusuri," ujar Ferdi Ligaswara, Kepala Badan Kesbangpol Kota Bandung saat dihubungi, Jumat (17/1/2020).

Lebih lanjut Ferdi memastikan gerakan yang dilakukan oleh Sunda Empire (SE)- Earth Empire (EE) adalah nyeleneh serta menyalahi aturan.

Baca juga: Motif Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, Kenapa Banyak Pengikutnya?

"Jangan yang aneh-aneh. Tidak ada negara dalam negara," jelasnya.

Setiap organisasi atau kelompok yang ingin mendaftarkan diri di Kesbangpol menurut Ferdi harus sesuai dengan aturan dan mengakui keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Sudah jelas aturannya harus mengakui NKRI," katanya.

Baca juga: Ganjar Sebut Keraton Djipang, Kerajaan Baru di Blora untuk Pengembangan Pariwisata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com