Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Banjir Surabaya, Ada Ratusan Petugas Berjasa Atasi Banjir dalam Hitungan Jam

Kompas.com - 17/01/2020, 18:23 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/1/2020) sore, sempat mengakibatkan banjir dan genangan air di beberapa lokasi.

Namun, dalam waktu sekitar 2 jam, genangan air pun terlihat langsung surut.

Tak banyak masyarakat yang tahu, jika di balik upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengantisipasi banjir, ada peran para petugas yang sangat berjasa.

Kepala Dinas PU Binamarga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan, ketika hujan deras turun, merekalah yang bertugas untuk memastikan agar Kota Surabaya aman dari banjir.

Baca juga: Intip Strategi Pemkot Surabaya Atasi Banjir hingga Surut dalam 3 Jam

Bahkan, terkadang mereka pantang pulang sebelum air hujan itu benar-benar surut.

"Mereka adalah Satgas PU (Pematusan), operator rumah pompa hingga petugas kebersihan dari DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) Surabaya," kata Erna, saat ditemui di ruang kerjanya, di Balai Kota Surabaya, Jumat (17/1/2020).

"Jajaran yang dimiliki Pemkot Surabaya ini, bisa dibilang sangat berjasa dalam upaya mengantisipasi banjir di Kota Surabaya," tutur Erna.

Menurut dia, di Surabaya terdapat sekitar 1.300 Satgas PU yang bertugas melakukan normalisasi saluran-saluran atau box culvert yang tidak bisa dijangkau oleh alat berat.

Pada musim hujan seperti ini, kata Erna, Satgas PU yang berjumlah 1.300 orang akan disebar untuk membantu pekerjaan di rumah-rumah pompa.

Setidaknya ada 250 petugas operator di 59 lokasi rumah pompa yang tersebar di beberapa titik Surabaya. Mereka pun terbagi menjadi 3 sif kerja.

"Satu rumah pompa itu terdapat 3 hingga 8 pompa. Sementara petugasnya, ada 250-an (operator), belum termasuk bagian penyarang sampah, kira-kira ada 300-an," ujar dia.

Erna mengemukakan, petugas di rumah pompa itu harus memastikan bahwa ketika hujan turun, debit air dalam kondisi aman.

Selain itu, jika dalam keadaan listrik mati, mereka juga bertugas untuk memastikan genset dalam kondisi menyala.

"Jadi, mereka harus memastikan semuanya aman. Kalau sampahnya terlalu besar, maka pompanya dimatikan dulu, untuk mengambil (sampahnya) secara manual," ujar dia.

Selain peran petugas tersebut, Pemkot Surabaya juga memiliki 72 alat berat untuk melakukan normalisasi saluran-saluran di Kota Surabaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com