MAGETAN, KOMPAS.com – Tidak banyak saat ini yang menggeluti pembuatan kue rangin, kue tradisional yang dibuat dari campuran kelapa parut dengan tepung beras ketan yang dicetak dalam loyang dan di panggang untuk menyatukan adonan tersebut.
Kue dengan dominan rasa gurih dari kelapa pilihan, diimbangi dengan rasa manis dari gula yang ditaburkan tipis di atas adonan saat dibakar itu, sudah sangat jarang ditemui.
Namun, Bejo (46), warga Desa Bedagung, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, sudah 20 tahun menekuni pembuatan kue resep warisan dari nenek moyang tersebut.
Setiap hari, Bejo mengaku menghabiskan 20 hingga 35 kilogram adonan dari tepung, kelapa, garam dan gula, untuk membuat kue rangin.
Baca juga: 5 Fakta Penggerebekan Pabrik Kue Kering, dari Bahan Baku Telur Busuk hingga Omset Capai Puluhan Juta
Dari 20 kilogram adonan kue, dia mengaku bisa menghasilkan 500 tangkup kue rangin. Satu tangkup kue rangin biasanya dia jual Rp 2.000.
“Hari biasa bisa 35 kilo, kalau jumat sampai Minggu biasanya hanya 20 kilo saja,” ujar Bejo, saat ditemui di rumahnya, Jumat (17/1/2020).
Menggunakan perasaan untuk takaran bahan. Untuk menghasilkan rasa kue rangin yang gurih dan manis menurut Bejo dibutuhkan ketepatan mencampur adonan dan pengaturan waktu pembakaran kue.
Dia mengaku, lebih banyak menggunakan perasaan untuk menakar campuran kuenya dibandingkan dengan menggunakan timbangan kue.
Menurutnya, campuran yang menggunakan perasaan justru bisa menjaga rasa dari kue rangin buatannya.
"Perbandinganya 1:2 di mana kelapanya yang banyak. Campuran lebih mengandalkan perasaan saja, agar rasa antara manis dan gutih serta asin itu berimbang,” imbuh dia.
Pemilihan bahan baku, menurut Bejo, sangat mempengaruhi rasa dari kue rangin buatannya.
Terutama, bahan baku parutan kelapa yang harus dipilih dari kelapa yang tua dan segar yang baru dipetik dari pohon.
Sementara, bahan tepung ketan dia memilih menggunakan tepung kemasan yang dikhususkan untuk membuat kue.
Setelah komposisi dari bahan tercampur sempurna, Bejo siap untuk proses mencetak dan memanggang kue ranginnya.
Setiap hari, dia bekerja dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 17:00 WIB.