Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Jadi Jaminan Utang Rp 2 Juta ke Rentenir, Ibu Mengarang Cerita Anaknya Diculik

Kompas.com - 17/01/2020, 16:46 WIB
Rachmawati

Editor

Bayi jadi jaminan utang Rp 2 juta

ES mengaku meminjam uang Rp 1 juta kepada rekannya, MH sebulan yang lalu dan berjanji akan mengembalikannya satu bulan berikutnya.

Ia harus membayar Rp 2 juta karena ada bunga pinjaman. Masuk tenggat, ES tidak memiliki uang untung membayar utang.

"Saya pinjam uang untuk bayar utang. Jadi sebelumnya, saya pinjam uang ke MH, saya sudah punya utang. Nah, sekarang waktunya membayar, saya bingung tidak punya uang. Seharusnya saya bayar Rp 2 juta karena ada bunga," jelasnya.

Baca juga: Warga Gempar Temukan Mayat Bayi Dalam Kresek

MH yang mengetahui kondisi ES pun meminta agar bayinya yang masih berusia 2 bulan diserahkan sebagai jaminan.

MH juga berdalih bayi tersebut untuk pancingan karena MH dan istrinya belum memiliki anak.

"Dia (MH), bilangnya kalau saya tidak punya uang Rp 2 juta, sini anakmu saya rawat saja tidak apa-apa. Nanti kamu ambil kalau kamu sudah punya uang. Begitu kata MH kepada saya, karena kepepet, akhirnya saya memilih opsi itu," kata ES.

Secara pribadi, ES mengaku tidak tega melihat anaknya dirawat oleh orang lain. Namun ia mencoba untuk ikhlas karena belum mmeiliki uang untuk membayar utang.

Baca juga: Duduk Perkara Bayi Ditahan di Rumah Sakit Selama 3 Bulan, Orangtua Tak Mampu Lunasi Sisa Tunggakan RP 17 Juta

"Saya juga melihat MH, serius dan ikhlas merawat anak saya. Makanya saya kuat-kuatkan. Cuma memang saya bilang ke MH kalau saya tidak akan lama dan akan segera mengambil anak saya," jelasnya.

Saat ditanya suami dan keluarganya, ES bingung mmenjawab keberadaan bayinya. Ia pun menjawab bayinya diculik orang.

Hal tersebut ia katakan karena takut dimarahi jika jujur bayinya dibawa teman untuk jaminan utang.

Suami dan orangtua ES kemudian memaksanya untuk melapor ke polisi.

Baca juga: Penjelasan RS Fadhilah soal Bayi Ditahan 3 Bulan: Kami Hanya Merawat Delfa...

"Bingung dan gugup menjawabnya, akhirnya saya jawab saja diculik orang," kata Eka Septiana, saat ditemui di ruang penyidikan.

ES mengaku tidak kepikiran ucapannya itu ternyata akan membuat gaduh.

Perempuan asal Pasuruan tersebut menyesal dan meminta maaf kepada semua pihak. Ia mengaku tidak berniat untuk menyebarkan berita hoax penculikan bayi.

"Saya juga bingung, cuma dibawa ke Polres untuk laporan saja. Sebenarnya saya tidak ingin laporan. Saya juga bingung harus menjawab apa," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Punya Utang Rp 2 Juta, Ibu di Pasuruan Jaminkan Bayinya ke Rentenir, Ngaku Bayinya Diculik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com