Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Krisis Air Sepekan, Warga Kota Malang Mandi di SPBU

Kompas.com - 17/01/2020, 15:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Ribuan rumah di kota Malang Jawa Timur mengalami krisis air selama sepekan terakhir.

Akibatnya mereka harus mencari air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Salah seorang warga Kota Malang Anggara S mengatakan, selama krisis air bersih, dirinya terpaksa mandi di kamar mandi SPBU.

Anggara mengatakan, sempat ada pengiriman air bersih. Namun jumlahnya tidak cukup untuk kebutuhan.

"Dropping tangki cuma dapat dua galon. Itu enggak cukup. Hanya buat mandi anak dan cuci piring," ungkap Anggara.

Baca juga: Wisata Instagenic Terbaru di Malang, Lumina Magica Hadirkan Panggung Cahaya

Warga lainnya Avirista membenarkan air PDAM di rumahnya sudah mati selama sepekan sejak Sabtu (11/1/2020).

Ia pun harus memanfaatkan air yang bersumber dari sumur milik perumahan.

Namun, debit air sangat terbatas dan tidak bisa dimanfaatkan 24 jam.

Meskipun air kerap mati namun ia mengaku tagihan airnya justru naik.

"Tapi tagihan airnya naik, Desember tagihannya Rp 23.000, Januari jadi Rp35 ribu," ungkapnya.

Baca juga: Jalan Daan Mogot Ambles, Pelayanan Air Bersih di Bandara Soetta Terganggu

Pipa bocor

Sejumlah warga di Perumahan BTU Kota Malang saat antri air bersih yang disalurkan melalui mobil tangki, Rabu (15/1/2020).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Sejumlah warga di Perumahan BTU Kota Malang saat antri air bersih yang disalurkan melalui mobil tangki, Rabu (15/1/2020).

Krisis air yang menimpa warga Malang selama sepekan diakibatkan oleh bocornya pipa saluran air PDAM bertransmisi 500 mm.

Kebocoran terjadi di Jalan Raya Kidal, Tajinan, Kabupaten Malang pada Jumat (10/1/2020).

Satu hari pascabocornya pipa, warga Malang mengalami krisis air bersih.

Kemudian, pada Senin (13/1/2020), terjadi kebocoran pipa lagi di Desa Pulungdowo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Diperkirakan ada sekitar 21.000 rumah terdampak kebocoran pipa.

Baca juga: Mensos Minta Kepala Daerah Suplai Air Bersih ke Wilayah Terdampak Banjir

Direktur Utama PDAM Kota Malang M. Nor Muhlas mengemukakan kebocoran pipa diakibatkan debit air melebihi kapasitas pipa transmisi tersebut.

Sedangkan Wali Kota Malang Sutiaji mengeklaim telah mengerahkan tangki air bersih agar bisa dimanfaatkan warga.

Ia juga mengalihkan debit air dari wilayah tak terdampak ke wilayah terdampak kebocoran pipa.

"Sudah kami bagi ke debit-debit yang lain. Daerah yang tidak terdampak diberikan kepada yang terdampak. Sekarang tersisa 10.000 sambungan rumah yang masih belum teraliri," katanya.

Mengantisipasi hal yang sama terjadi, pemerintah telah mengajukan bantuan penggantian pipa kepada pemerintah pusat.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com