Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegigihan Montir Lulusan SD Rakit Pesawat, Gagal Berkali-kali hingga Dikerjakan Malam Hari

Kompas.com - 17/01/2020, 08:53 WIB
Khairina

Editor


KOMPAS.com-Bagi Chaerul, montir asal Pinrang, Sulawesi Selatan, tak ada kata mustahil dalam kamusnya.

Dibantu dua karyawan bengkelnya, Muh Yusuf dan Wawan, Chaerul merancang pesawat terbang dari bahan bekas sejak September 2019.

Setelah beberapa kali uji coba dan sempat gagal, akhirnya pada Rabu (15/1/2020), pesawat itu bisa terbang bahkan bermanuver.

"Saya sudah bekerja bersama Pak Chaerul selama empat tahun lebih. Kami merancang kapal itu mulai bulan Sepetember 2019 sampai uji coba tanggal 29 November 2019. Hanya sebulan perakitan hingga uji coba," kata Yusuf, Kamis (16/1/2020).

Baca juga: Pesawat Buatan Montir di Pinrang, Sulsel, Akhirnya Terbang

Sejak dirancang, kata Yusuf, Chaerul selalu optimistis pesawat yang dirakit itu suatu saat akan terbang.

Biasanya, Yusuf dan Chaerul merakit pesawat pada malam hari.

"Kami bengkel modif dan bengkel las. Kami tak mengerjakan pesawat siang hari karena pesanan merakit motor trail pengangkut gabah banyak. Malam hari baru mengerjakan pesawat itu," ujar Yusuf.

Istri Chaerul, Hamzia (23), mengakui kegigihan suaminya. Dia mendukung apa pun yang dilakukan sang suami.

Di mata sang istri, Chaerul merupakan sosok yang pantang menyerah.

"Tiap malam suami saya dan kedua karyawannya tak menyerah. Apalagi saat uji coba yang gagal membuat mereka semakin terpacu untuk bisa menerbangkan pesawat rakitan mereka," ujar Hamzia.

Baca juga: Pesawat Rakitan Montir Bisa Terbang, Chaerul: Sejak Kecil Belum Pernah Naik Pesawat
Diketahui, Chaerul pernah melakukan uji coba pesawat buatannya di Lapangan Malimpung, Kecamatan Patang Panua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, pada Minggu (1/12/2019).

Namun, kala itu pesawat yang dirakit pria lulusan SD ini gagal terbang.

Mengutip KompasTV, sudah lima kali Chaerul gagal saat mencoba menerbangkan pesawatnya.

Dari hasil uji terbang itu, Chaerul melakukan sejumlah evaluasi dan perbaikan.

Selain mesin, juga cara pilot mengendalikan pesawat.

Chaerul dan dua karyawannya dipanggil ke DPRD Kabupaten Pinrang. Pemanggilan dilakukan pasca pesawat dari barang bekas yang dirakit Chaerul bisa terbang.

Seperti diberitakan, Chaerul membuat pesawat karena penasaran rasanya ingin terbang naik pesawat.

Chaerul memanfaatkan berbagai barang bekas dari bengkel miliknya.

Sayap pesawat terbuat dari parasut bekas yang biasa dijadikan penutup mobil.

Adapun mesinnya terbuat dari mesin motor Kawasaki Ninja RR 150 CC.

Chaerul mengaku, pada 2002, sempat membuat pesawat terbang jenis helikopter.

Namun, helikopter itu gagal terbang. Pantang menyerah, pesawat rakitan Chaerul akhirnya bisa mengudara di laut Pinrang pada Rabu (5/1/2020).

(Penulis: Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin, Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com