Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumur Warga di Kulon Progo Diduga Tercemar Limbah Batik, Ini Kata DLH

Kompas.com - 17/01/2020, 07:36 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Warga di sekitar industri batik mengeluh bahwa air sumur mengalami perubahan bentuk dan warna sejak lama.

Warga jadi takut mengonsumsi atau memakai air sumur.

Keluhan datang dari beberapa warga di Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo menerima keluhan tersebut yang masuk ke kantornya.

"Ada setidaknya 2 aduan dari warga, ada yang lewat surat ada juga yang secara lisan. Kami menerimanya bahkan beberapa hari sebelum peresmian Kamijoro," kata Kepala DLH, Arif Prastowo, Kamis (16/1/2020).

Baca juga: Air Sumur di Kulon Progo Berubah Cokelat dan Berminyak, Ini Dugaan Warga

Arif mengungkapkan DLH mengawali inspeksi ke beberapa sumur pada lokasi aduan di Lendah di akhir Desember 2019 lalu.

Mereka mengecek kualitas air secara fisik pada sumur.

Pemeriksaan terus berlanjut sejak awal 2020 dengan meminta keterangan warga terdampak, inspeksi ke pembatik, meminta keterangan para juragan batik.

Mereka juga mengambil sampel air sumur dan proses uji laboratorium air sumur itu masih berlangsung sampai kini.

Baca juga: Air Sumur Mendidih Hebohkan Warga Musi Banyuasin, BPBD: Tidak Panas dan Tak Berbau

Tidak hanya DLH, Dinas Kesehatan melalui puskesmas setempat juga turut meneliti kemungkinan pencemaran ini.

Menurut Arif, terdapat 2 sumur yang airnya memang mengalami perubahan fisik.

Pemilik sumur bahkan tidak menggunakan air sejak berbulan-bulan dan lebih banyak memakai PDAM.

Temuan itu dikaitkan dengan keberadaan pengelolaan limbah yang minim oleh pemilik batik.

"Ada dugaan tidak dilakukan pengelolaan limbah secara benar. Tapi semua itu harus diuji lewat laboratorium," kata Arif

DLH juga kini menyiapkan berbagai langkah untuk mewujudkan pengelolaan limbah yang benar di industri batik pascaterbit hasil laboratorium nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com