Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan BMKG soal Fenomena Eddy di Balik Banjir Surabaya

Kompas.com - 17/01/2020, 06:01 WIB
Ghinan Salman,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Meski demikian, Eddy atau kekacauan udara yang membentuk pusaran udara tersebut bisa dengan cepat hilang seiring rotasi bumi dan panasnya matahari.

Dia menyampaikan, dalam dua hari ke depan, terhitung Jumat (17/1/2020), cuaca di Surabaya diprediksi cerah. 

"Hal ini memicu kondisi di wilayah Jawa Timur akan cenderung cerah berawan. Jadi kondisi cuaca dua hari ke depan akan berawan," pungkas dia.

Baca juga: Investasi Bodong MeMiles, Eka Deli dan Ello Diperiksa, Mulan Jameela dan Judika Bantah Terlibat

Meski cuaca di Kota Pahlawan diprediksi cerah berawan, dia mengaku bahwa tidak menutup kemungkinan tetap bisa terjadi hujan. Akan tetapi, hujan tersebut disebut hanya hujan lokal yang akan turun di sekitar Surabaya selatan.

Dia menuturkan, Jawa Timur akan memasuki puncak musim penghujan yang diprediksi terjadi pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020.

Baca juga: Cerita Pengemudi Tak Bisa Mengelak Saat Tepergok Kamera Tilang Elektronik

Sebelumnya diberitakan, hujan deras menggenangi sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (15/1/2020) sore hingga malam hari kemarin.

Hujan deras selama kurang lebih dua jam itu membuat sejumlah jalan protokol, Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Adityawarman, Jalan Hayamwuruk, dan Jalan Indragiri, banjir.

Namun, dalam waktu sekitar dua jam, genangan air pun terlihat langsung surut dan kembali seperti semula.

Baca juga: Kerangka Manusia yang Ditemukan Duduk di Sofa Rumah Kosong di Bandung Hanya Menyisakan Rambut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com