SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak menuturkan banjir yang terjadi di beberapa titik Kota Surabaya pada Rabu (15/1/2020) hujan lebat yang terjadi karena pusaran udara yang luas di Kalimantan.
Baca juga: Berita Foto: Banjir Terjadi di 32 Titik di Surabaya, Pemkot Sebut Genangan Air
Prakirawan cuaca BMKG Tanjung Perak, Arrizal Rahman, mengatakan, pusaran udara yang luas di Kalimantan itu menarik angin dari wilayah lain sehingga angin yang terjadi di Surabaya menjadi tipis dan membuat awan lebih cepat terbentuk dan menimbulkan hujan deras.
"Kemarin ketika terjadi hujan lebat lalu timbul genangan air hingga 30 sentimeter di beberapa wilayah Surabaya itu, kami pantau ada sirkulasi berupa Eddy (kekacauan udara yang membentuk pusaran udara) di wilayah Kalimantan," kata Arrizal di kantornya, Kamis (16/1/2020).
Baca juga: Tak Ingin Disebut Kebanjiran, Pemkot Surabaya Sebut Hanya Genangan Air
Munculnya Eddy ini, menurut Arrizal, membuat hujan lebat terjadi dengan intensitas tinggi dan berlangsung cukup lama.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap potensi terjadi kembali hujan dengan intensitas tinggi karena hal itu bisa memicu konvergensi atau daerah pumpungan angin di Jawa Timur, terutama Surabaya.
"Sehingga terjadi hujan yang cukup lebat kemarin," ucap dia.
Baca juga: Surabaya Banjir, Jalan Protokol Tergenang hingga 1 Meter